Di dalam Kitab Sanjak (Shi Jing) tertulis : “Daerah ibukota yang seribu li luasnya itu, menjadi tempat kediaman rakyat.”
至 善
Zhì Shàn
oleh Chew Kong Giok
1. 詩 云 :” 邦 畿 千 里 , 惟 民 所 止 “ 。
shī yún: bāng jī qiān lǐ, wéi mín suǒ zhǐ
Di dalam Kitab Sanjak (Shi Jing) tertulis : “Daerah ibukota yang seribu li luasnya itu, menjadi tempat kediaman rakyat.”
Keterangan :
至善 Zhì Shàn pada Bab ini diterjemahkan sebagai Kebaikan tertinggi, Kebaikan yang sempurna. Matakin menterjemahkan Puncak Kebaikan, pengertiannya sama.
Naskah di dalam Kitab Sanjak ini memberi penjelasan bahwa sebagai manusia memiliki/ mempunyai tempat tinggal tetap sebagai tempat istirahat/berhent/tempat hentian. Bukan menjadi mahluk yang terus menerus bergerak dari satu tempat ke tempat lain (berpindah-pindah) tanpa henti. Tempat tertentu menjadi suatu tempat hentian perlu ditetapkan oleh diri pribadi kita dalam usaha meperoleh penghidupan demi mempertahankan hidup.
2. 詩 云 : ” 緡 蠻 黃 鳥 , 止 于 丘 隅 “。
shī yún: mín mǎn huāng niǎo, zhǐ gàn qiū yú
子 曰 :” 於 止 , 知 其 所 止 , 可 以 人 而 不 如 鳥 乎 ?
zǐ yuē: yú zhǐ, zhī qí suǒ zhǐ, kě yǐ rén ér bù rú niǎo hū ?
Di dalam Kitab Sanjak (Shi Jing) tertulis, “Berkicau burung kepodang, hinggap jauh di gunung rimbu.”
Nabi bersabda : “Seekor burung hanya, namun dia tahu Tempat Hentian. Teralahkah manusia oleh seekor burung ?”
Keterangan :
Bab ini adalah bab yang menjelaskan tentang puncak kebaikan, dan untuk memahami bagaimana mencapai kebaikan perlu diketahui lebih dahulu tempat hentiannya. Dan apa arti dari tempat hentian itu? Untuk memahami maksud dari止 = zhǐ dalam setiap ayat di Kitab Da Xue ini, kita harus tahu kontek/hubungannya dalam hal apa dan peristiwa apa, sehingga kita tidak mengeneralisasikan pengertian止 = zhǐ ini. Misalnya pada Bab Utama : 1, menjelaskan止 = zhǐ sebagai peranan diri dalam kehidupan. Pada Bab III : 1, 止 = zhǐ sebagai rakyat suatu negara yang harus punya hentian sebagai warga negara, dan sebagai rakyat harus memiliki juga hentian tempat tinggal/rumah, harus memiliki mata pencaharian tetap di wilayah kekuasaan suatu negara sebagai tempat hentian keluarga? Dan seterusnya.
Dan pada ayat ini, jika hanya melihat sepotong-sepotong saja tanpa memperhatikan hubungannya dengan kalimat-kalimat berikutnya, maka penafsiran akan menjadi bermacam-macam.. Kutipan ayat itu berasal dari Kitab Sanjak yang berhubungan dengan penderitaan seseorang yang melakukan perjalanan/pengembaraan dalam tugas ke tempat yang jauh, melelahkan, penuh penderitaan, dan dia melihat seekor burung yang berkicau gembira hinggap jauh di dalam hutan di gunung yang rimbun. Dia membandingkan keadaan dirinya dengan seekor burung kepodang. Seekor burung saja tahu tempat hentian, mengapa manusia tidak mengetahui tempat hentian?
Keluhan ini ditujukan kepada atasannya/pemimpinnya yang tidak mengerti menjalankan ‘peran’ dirinya sebagai pemimpin terhadap bawahannya, di mana seorang pemimpin tidak menjalankan peran kemimpinannya pada kebaikan yang tertinggi. Maka Nabi Kongzi memberi komentar dan bersabda : “Seekor burung hanya, namun dia tahu Tempat Hentian. Teralahkah manusia oleh seekor burung?”
Komentar ini ditujukan kepada orang yang menjadi atasannya/bawahannya yang tidak bertepasarira terhadap penderitaan bawahannya yang sedang dalam menjalankan tugasnya. Karena pada Sanjak itu berulang-ulang mengeluh dan berkata ‘Titahkanlah salah satu kereta untuk menjemputku.’ Kata-kata ini ditujukan kepada rajanya. Judul bab ini adalah至善 Zhì Shàn : Kebaikan tertinggi, di mana dimaksudkan sebagai ‘hentian sikap’ tiap peranan. Akan lebih jelas pada ayat berikutnya.
3. 詩 云 : ” 穆 穆 文 王 , 於 緝 熙 敬 止 , 為 人 君 , 止 於 仁 ; 為 人 臣 ,
shī yún: mò mò wén wáng, yú jī xī jìng zhǐ. wèi rén jǔn, zhǐ yú rén; wèi ren chén ,
止 於 敬 ; 為 人 子 , 止 於 孝 ; 為 人 父 , 止 於 慈 ; 與 國 人 交 ,
zhǐ yú jìng; wèi rén zǐ, zhǐ yú xiào; wèi rén fù, zhǐ yú cí; yú guó rén jiāo ,
止 於 信 。
zhǐ yú xìn .
Di dalam Kitab Sanjak tertulis, “Sungguh agung dan luhur Raja Wen, betapa gemilang budi pekertinya selalu di tempat hentian. sebagai raja/pemimpin ia berhenti di dalam Cinta Kasih; sebagai menteri/bawahan berhenti pada Sikap Hormat (akan tugas); sebagai anak berhenti pada Sikap Bakti; sebagai ayah berhenti pada Sikap Kasih Sayang; dan di dalam pergaulan dengan rakyat senegeri berhenti pada Sikap Dapat Dipercaya”.
Keterangan :
Dan pada ayat lain dalam Kitab Sanjak (Shi Jing) menjelaskan bahwa bagaimana seharusnya peran dari setiap orang. Tempat hentian sebagai seorang pemimpin/raja untuk mencapai peran pada kebaikan yang tertinggi adalah berhenti pada SIFAT Cinta Kasih. Sebagai seorang bawahan untuk mencapai peran pada kebaikan yang tertinggi adalah berhenti pada SIFAT hormat dalam menjalankan tugas, dan seterusnya.
Pengertian止 = zhǐ pertama adalah peran ysng berhubungan dengan kedudukan/peranan dirinya, sedangkan pengertian pada止 = zhǐ ayat ini adalah hentian yang berhubungan dengan sifat kemanusiaan yang semestinya dijalankan, Berhenti disini adalah sebagai batas sikap puncak kebaikan perannya. Ayat ini adalah Pegangan dasar yang semestinya dijalankan oleh manusia bagaimana menjalankan hidup sesuai dengan perannya, yakni Hentian sifat dan sikap yang harus dijalankan oleh mereka sesuai dengan peranannya masing-masing serta sesuai dengan kondisi dan situasi yang sedang terjadi.
4. 詩 云 : “ 瞻 彼 淇 澳 , 菉 竹 猗 猗 . 有 斐 君 子 . 如 切 如 磋 , 如 琢
shī yún: zhān bǐ qí ào, lù zhú yī yī. yǒu fěi jūn zǐ. rú qiē rú cuō, rú zhuó
如 磨 。瑟 兮 僩 兮 , 赫 兮 喧 兮 。有 斐 君 子 , 終 不 可 諠 兮”。
rú mó. sè xī xiàn xī, hè xī xuān xī. yǒu fěi jūn zǐ, zhōng bù kě xuān xī .
‘如 切 如 磋’ 者 , 道 學 也 ; ’如 琢 如 磨’ 者 , 自 修 也 : 瑟 兮 僩 兮
rú qiē rú cuō zhě,dào xué yě;rú zhuó rú mó zhě,zì xiū yě sè xī xiàn xī
者 , 恂 慄 也 ; ”赫 兮 喧 兮“ 者 , 威 儀 也 ; “有 斐 君 子 , 終 不 可
zhě, xún lì yě. hè xī xuān xī, zhě, wēi yí yě; yǒu fěi jūn zǐ, zhōng bù kě
諠 兮 “ 者 , 道 盛 德 至 善 , 民 之 不 能 忘 也 。
xuān xī, zhě, dào shèng dé zhì shàn, mín zhī bù néng wàng yě.
Di dalam Kitab Sanjak tertulis, “Pandanglah tebing sungai Qi, hijau berkilau jajaran bambu. Adalah seorang Junzi yang mengesankan, laksana (Tanduk) dibelah, dikikir; laksana (batu) dipahat, digosok. Betapa teliti dan tekun dia, betapa terang dan mulia. Seorang Junzi senantiasa tidak boleh dilupakan”. ‘Laksana dibelah, dikikir’ itulah cara belajarnya. ‘Laksana dipahat, digosok’ itulah cara membina dirinya. ‘Betapa teliti dan tekun’ itulah cara meluruskan hatinya. ‘Betapa terang dan mulia’ itulah yang menyebabkan orang hormat kepadanya, dan ‘Adalah seorang Junzi yang senantiasa tak boleh dilupakan’ itulah melukiskan Jalan Suci yang jaya dan Kebajikannya mencapai Kebaikan Tertinggi, maka rakyat tidak dapat melupakannya.
Keterangan :
Sanjak ini sebagai ungkapan pujian bagi pangeran Wei Wu Gong (812 – 817 SM) yang memerintah dengan baik sesuai dengan Tempat Hentian yang difirmankan Tian, maka beliau dipuji sebagai seorang Junzi (orang yang mengerti dan menjalankan Firman Tian) melalui proses belajar, pembinaan diri, meluruskan hati sehingga menjadi Terang dan Mulia. Isi sesungguhnya bahwa hidup dalam Jalan Suci mengikuti Da Xue (Ajaran Manusia Mulia) adalah ajaran yang menuntun manusia kepada kesuksesan Tertinggi.
5. 詩 云 : ” 於 戲 前 王 不 忘 “ , 君 子 賢 其 賢 , 而 親 親 。
shī yún: yú xì qián wáng bù wàng, jūn zǐ xián qí xián, ér qīn qīn .
小 人 樂 其 樂 , 而 利 其 利 。此 以 沒 世 不 忘 也 。
xiǎo rén lè qí lè, ér lì qí lì , cǐ yǐ méi shì bù wàng yě.
Di dalam Kitab Sanjak (Shi Jing) tertulis, “Oh sungguh tidak dapat dilupakan baginda raja yang terdahulu (Raja Wen dan Wu). Sebagai pembesar hormat kepada yang wajib dihormati; kasih kepada yang wajib dikasihi. Rakyat merasa bahagia dalam hal yang menggembirakan dan merasa beruntung dalam hal yang menguntungkan. Itulah menyebabkannya tidak dapat dilupakan.”
Keterangan :
Ungkapan Sanjak yang berisi nasehat hidup dengan menjalankan tiap peranan yang terus menerus mengarah pada Kebaikan tertinggi. Kebaikan dari tiap peran ini dijalankan sampai pada hentian kebaikan tertinggi yaitu seperti atasan sifat kasih saying pada bawahan, bawahan berhenti pada sikap hormat dan setya pada tugas dan sebagainya. Dengan demikian maka rakyat merasa gembira dan beruntung memiliki pemimpin yang menjalankan peranannya dengan baik. (bwt)
KOMENTAR