Indonesia dan Australia sepakat bergandeng tangan memperjuangkan perdamaian dunia dengan cara meningkatkan dan membangun hubungan baik jangka panjang antar agama dan kebudayaan.
The First Indonesia-Australia Interfaith Dialogue (IAID)
“Sharing Experiences and Best Practices”
GENTAROHANI.COM — Indonesia-Australia Gelar Dialog Lintas Agama yang Pertama di Hotel de Paviljoen Bandung pada 13 Maret 2019. Indonesia dan Australia sepakat bergandeng tangan memperjuangkan perdamaian dunia dengan cara meningkatkan dan membangun hubungan baik jangka panjang antar agama dan kebudayaan, menekan persepsi-persepsi negatif antar identitas yang berbeda, dan mengatasi radikalisme.
“Masyarakat Australia menjungjung tinggi nilai persatuan dalam kemajemukan dan menyadari bahwa pengakuan dan penghargaan terhadap keyakinan dan budaya yang berbeda-beda justru memperkuat masyarakat, bukan memperlemah” kata Gary Quinlan, Duta Besar Australia untuk Indonesia. “Australia dan Indonesia memahami bahwa demokrasi yang maju dan kuat saat ini dinikmati oleh kedua negara adalah berkat kemajemukan masyarakatnya,” lanjutnya.
Forum dialog berlangsung dengan interaktif, dimana para peserta mendiskusikan isu-isu seperti Democracy, Religion, and Pluralism; Freedom of Expression: Spreading Peaceful Messages and Combatting Misuse of Media; and Addresing the Problems: Strengthening Coorperation and Advocating Policy toward Inclusive Society.
Secara spesifik, forum menghasilkan kesepakatan untuk memajukan dan meningkatkan kerjasama dibidang pendidikan, media, kepemudaan dan peran serta kontribusi perempuan untuk perdamaian.
Pembicara yang mewakili Indonesia antara lain Dr. Pradana Boy (Wakil Staff khusus Presiden untuk Isu Keagamaan Internasional), Dr. Ahmad Munjid (Peneliti Senior Center for Security and Peace Studies UGM), Zulfiani Lubis (Pemimpin Redaksi IDN Times), Dr. Saefudin Syafi’i (Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama - Kementrian Agama), dan K.S. Arsana (Ketua Prajaniti Hindu Indonesia).
Dialog Lintas Agama telah menjadi fitur diplomasi publik Indonesia sejak 2004. Hingga saat ini, Indonesia telah memiliki 31 mitra Dialog Lintas Agama Bilateral, dan Australia merupakan mitra Dialog Lintas Agama Bilateral yang ke-32. Indonesia juga aktif mempromosikan Dialog Lintas Agama pada tataran regional, seperti pada forum APEC, ASEM, dan MIKTA; dan pada tataran global/ multilateral, seperti melalui forum UNAOC. (oey)
KOMENTAR