Pesan Kebangsaan bagi masyarakat Indonesia menjelang Pemilu 2019 yang damai.
GENTAROHANI.COM — Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia, diwakili oleh Drs. Uung Sendana L. Linggaraja, SH, M.Ag, bersama dengan Tokoh Masyarakat dan Lintas Agama, memberikan pesan kebangsaan kepada masyarakat menjelang Pemilu 2019. Acara ini diselenggarakan di Gedung Dewan Pers Jakarta oleh Nation and Character Building Institute, pada 30 Maret 2019.
Sebentar lagi kita akan melaksanakan Pesta Demokrasi kita untuk memilih Presiden, Wakil Presiden dan Wakil-wakil Rakyat. Kita akan memilih pemimpin dan wakil kita dalam upaya mewujudkan apa yang menjadi cita-cita kita sebagai Bangsa Indonesia, sebagaimana tercantum di Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
Pilihan kita mungkin berbeda, kita bersemangat untuk mendukung salah satu calon, semua itu tidak masalah. Karena memang kita berbeda-beda, karena memang kita Bhinneka, tapi tetap Tunggal Ika.
Setelah Pemilu 17 April 2019 nanti, mungkin ada pilihan kita yang tidak menang, kita harus menghadapinya dengan jiwa yang besar. Siapa pun yang menang atau kalau harus kita terima, karena itu adalah pilihan kita sebagai sesama bangsa.
Calon terpilih nanti diharapkan tidak melupakan janji-janji yang pernah diucapkan. Semua harus diwujudkan dalam seluruh program pembangunan yang akan menuju cita-cita yang satu itu, yaitu bagi kepentingan rakyat dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Tidak masalah jika pilihan kita berbeda, tapi setelah memilih dan hasilnya keluar, kita kembali bergandengan tangan, untuk bersama membangun negara yang kita cintai, menuju apa yang kita cita-citakan bersama. (US)
Pilihan kita mungkin berbeda, kita bersemangat untuk mendukung salah satu calon, semua itu tidak masalah. Karena memang kita berbeda-beda, karena memang kita Bhinneka, tapi tetap Tunggal Ika.
Setelah Pemilu 17 April 2019 nanti, mungkin ada pilihan kita yang tidak menang, kita harus menghadapinya dengan jiwa yang besar. Siapa pun yang menang atau kalau harus kita terima, karena itu adalah pilihan kita sebagai sesama bangsa.
Calon terpilih nanti diharapkan tidak melupakan janji-janji yang pernah diucapkan. Semua harus diwujudkan dalam seluruh program pembangunan yang akan menuju cita-cita yang satu itu, yaitu bagi kepentingan rakyat dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Tidak masalah jika pilihan kita berbeda, tapi setelah memilih dan hasilnya keluar, kita kembali bergandengan tangan, untuk bersama membangun negara yang kita cintai, menuju apa yang kita cita-citakan bersama. (US)
KOMENTAR