|TERBARU     /fa-fire/_$type=slider$sn=hide$cate=0$show=home$va=0$d=0$cm=0

Mitra Sejati

Bagaimana kita memandang Tian dalam kehidupan kita? Bagaimanakah kita memposisikan keberadaan Tian? Mari kita selidiki bareng-bareng.


oleh: Budi Wangsa Tedy   

GENTAROHANI.COM—Kalau kita mengaku kita adalah umat Khonghucu, ada satu hal yang jelas terbayang, yaitu kita mengakui adanya Tuhan, atau dalam bahasa kita sering disebut Tian. Hal ini jelas terlihat dari awal, bahwa memang Agama Khonghucu memercayai adanya Tuhan. Hal ini tidak dapat kita sangkal. Bahkan semenjak zaman filsuf-filsuf Yunani dan zaman Nabi Purba, ide tentang keberadaan Tuhan sudah diungkapkan.

Sekarang, apakah kita akan menelaah lebih lanjut tentang perwujudan dari Tian, kekuasaan Tian, ataukah kita akan sekedar menelannya bulat-bulat sebagai dogma dengan berkedokkan iman? Bagi sebagian besar umat kita, banyak yang menyukai menelan bulat-bulat dogma-dogma itu, mungkin mereka melihat dogma itu sebagai telur puyuh rebus. —Emang enak sih, saya juga suka.

Dalam Agama Khonghucu, tidak pernah dipertanyakan wujud Tian. Tapi Tian itu apa sih? Di mata kita, apa yang kita lihat dari Tian?

Tian kerap disifatkan sebagai Yang Maha Kuasa, Yang Maha Adil, Yang Maha Esa, dan segala maha-maha yang lain. Saya berpikir, konsep tersebut membuat kita menjadi sangat jauh dengan Tian sendiri. Jika kita terlalu mengkotakkan Tian itu sebagai sosok Yang Maha, kita seakan memisahkan diri dariNya. Kita terlalu takut untuk bergaul denganNya. Boro-boro mau Pei Tian (manunggal dengan Tian), nyenggol aja ngeri.

Kadang bisa juga dianggap sebagai kondisi serba salah. Jika terlalu takut terhadap Tuhan jadinya jauh, kalau tidak takut jadinya kurang ajar.

Mungkin lebih mudah jika kita bisa memposisikan Tian sebagai teman yang paling setia. Yang selalu ada di setiap saat kita membutuhkan. Dengan demikian akan hilanglah dinding tinggi yang membatasi hubungan kita denganNya.

Sebagai teman baik, tentunya dibutuhkan komunikasi. Komunikasi kita dengan Tian tentunya dengan berdoa—walaupun bisa dibilang hanya komunikasi satu arah semacam pager—anak 90-an ngacung!

Dalam berdoa mestinya pula tidak ada batasan dalam pemilihan kata-kata. Kita bisa ngobrol selayaknya dengan sobat terbaik dengan Tian. Tidak perlu terlalu kaku dengan segala macam urutan doa yang sudah terstruktur (terus maju menuju tinggi dan kawan-kawannya itu). Yang penting apa yang mau kita bicarakan sudah tersampaikan.

Terkadang dalam berdoa ada hal yang sulit dikatakan, sehingga kita menganggap ah biarkan saja lah, toh Tian sudah mengerti apa yang ingin saya sampaikan. Bukan itu konsep dari doa, Juragan! Kalau kita berpikiran seperti itu, ya untuk apa lagi kita berdoa? Dengan berdoa, kita belajar mengutarakan isi hati kita. Walau memang Tian sudah paham apa yang akan kita utarakan itu, kita tetap harus menyampaikannya. Dan jangan khawatir Tian bakalan menganggap kita cerewet, karena memang sudah kodratnya manusia itu cerewet. Tian sudah maklum.

Sering saya ingin tertawa melihat orang yang begitu menganggap Tian sebagai sesuatu yang tidak boleh diutak-atik. Mereka bilang Tian itu sangat mulia! Tidak boleh dibuat gurauan! Tidak boleh diganggu gugat!

Lucu! Tian tidak sepicik itu. Tian juga suka bergurau, suka bercanda. Tian bukan seorang raja bengis dengan kumis tebal, yang salah bicara sedikit hukumannya mati. Tuhan tidak sekaku itu.

Jangan menganggap Tian terlalu jauh untuk direngkuh. Dia ada di dekat kita, di dalam hati kita. Bisa bercanda, bahkan sekali-sekali bisa dijadikan bahan gurauan, asal jangan kurang ajar dan menghujat.

Mungkin setelah tulisan ini dimuat dan dibaca, saya bakalan dianggap sebagai orang tolol yang enggak tau apa-apa. Dianggap sebagai biang kerok, kaum ekstrimis, dan digolongkan sebagai partai oposisi kekuasaan. Yang sudah ngomong sembarangan dan merendahkan martabat Tian. Siapa tahu bahkan nantinya Genta Rohani akan dibredel penerbitannya dan saya masuk penjara.

Bisa jadi. Tapi yang jelas, bagi saya pribadi, konsep memandang Tian seperti ini membuat kebahagiaan dalam hidup saya. Karena saya tahu Tian selalu mendampingi.

Mungkin kalau Tian dapat mewujud dan menampakkan diri, Beliau bakalan main pingpong atau pun main trup bareng saya, sebagai Mitra Sejati. (bwt)

Tulisan kontroversial ini terbit pertama kali di Buletin Genta Rohani di bulan Agustus 1998.
Yang tidak setuju silakan buat tulisan tandingan!

KOMENTAR

BLOGGER
Nama

GERBANG,81,KIBAR KABAR,15,LAYAK NGERTI,50,LORONG,58,NOT,1,PILIHAN,117,SANGGURDI,7,SEPATU,8,TOPI,23,TSN,78,TSUN,4,USL,73,VIDEO,32,YUHO,1,ZATH,1,ZBWT,13,ZEF,23,ZEVA,1,ZKG,28,
ltr
item
Genta Rohani: Mitra Sejati
Mitra Sejati
Bagaimana kita memandang Tian dalam kehidupan kita? Bagaimanakah kita memposisikan keberadaan Tian? Mari kita selidiki bareng-bareng.
https://images.unsplash.com/photo-1436076863939-06870fe779c2?ixlib=rb-1.2.1&ixid=eyJhcHBfaWQiOjEyMDd9&auto=format&fit=crop&w=1000&q=80
Genta Rohani
https://www.gentarohani.com/2019/07/mitra-sejati.html
https://www.gentarohani.com/
https://www.gentarohani.com/
https://www.gentarohani.com/2019/07/mitra-sejati.html
true
9139491462367974246
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts LIHAT SEMUA Baca lebih Balas Batal Hapus Oleh Beranda PAGES POSTS View All Rekomendasi untuk Anda LABEL ARSIP CARI ALL POSTS Not found any post match with your request Kembali ke Beranda Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Min Sen Sel Rab Kam Jum Sab Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des baru saja 1 menit lalu $$1$$ menit lalu 1 jam lalu $$1$$ jam lalu Kemarin $$1$$ hari lalu $$1$$ minggu lalu lebih dari 5 minggu lalu Followers Follow KONTEN PREMIUM Harap SHARE untuk membuka kunci Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy