Memanah adalah salah satu dari 6 keahlian pokok liuyi 六艺 (liù yì; six arts) yang dipelajari Nabi Kongzi sejak kecil dan kemudian menjadi mata pelajaran pokok ketika Nabi menjadi guru.

射箭之道
(shè jiàn zhī dào)
(shè jiàn zhī dào)
oleh: Suyena Adegunawan (陳書源 Tan Su Njan)
GENTAROHANI.COM—《论语》Lun Yu -卫灵公 Wei Ling Gong - Sabda Suci XV - Rajamuda, Pasal 22:
子曰:「君子矜而不争,群而不党。」
zǐ yuē jūn zǐ jīn ér bù zhēng qún ér bù dǎng
Nabi bersabda: "Seorang Kuncu mau berlomba, tetapi tidak mau berebut. Mau berkumpul, tetapi tidak mau berkomplot."
Ayat yang lebih jelas artinya dari ayat di atas adalah《论语》Lun Yu 八佾- Ba Yi - Sabda Suci III Tarian Delapan Baris, Pasal 7:
子曰:「君子无所争,必也射乎!揖让而升,下而饮,其争也君子。」
zǐ yuē jūn zǐ wú suǒ zhēng bì yě shè hū yī ràng ér shēng xià ér yǐn qí zhēng yě jūn zǐ
Nabi bersabda: "Seorang Kuncu tidak mau berebut. Kalau berebut, itu hanya pada saat berlomba memanah. Mereka saling mengalah dan memberi hormat dengan cara Iep, lalu naik ke panggung dan berlomba; kemudian turun dan yang kalah meminum anggur. Meskipun berebut tetap seorang Kuncu."
![]() |
Yi 揖 (yī) = menghormat dengan cara merapatkan lengan yang satu ke telapak tangan yang lain. |
Dalam Kitab Klasik disebutkan memanah tidak hanya melatih keterampilan dan kekuatan fisik tetapi merupakan latihan mental-spiritual berdasarkan tata-krama Li untuk mengembangkan kebajikan moral 德 (dé).
Dalam 《礼记》- Liji - Catatan Kesusilaan, She Yi 射义 Upacara Panahan Pasal 2:
故射者,进退周还必中礼,内志正,外体直,
gù shè zhě jìn tuì zhōu hái bì zhōng lǐ nèi zhì zhèng wài tǐ zhí
然后持弓矢审固;持弓矢审固,然后可以言中,
rán hòu chí gōng shǐ shěn gù chí gōng shǐ shěn gù rán hòu kě yǐ yán zhōng
此可以观德行矣。
cǐ kě yǐ guān dé xíng yǐ
Maka pemanah saat maju, mundur, dan segala geraknya dituntut menepati (Zhong) dengan Li. Di dalam, batin, cita wajib lurus-benar, dan di luar, tubuh, wajib tegap; baru mereka memegang busur dan anak panah dengan cekatan dan kokoh; dan saat mereka memegang busur dan anak panah dengan cekatan dan kokoh, baru kemudian dituntut mampu membidik tepat sasaran. Dengan cara ini, dapat dilihat perilaku Kebajikannya.
Di bagian lain《礼记》- Liji - Catatan Kesusilaan, She Yi 射义 Upacara Panahan Pasal 3. Kalimat terakhir disebutkan:
故曰:射者,所以观盛德也。
gù yuē shè zhě suǒ yǐ guān shèng dé yě
Karena itu dikatakan, “Acara panahan mampu menunjukkan sempurnanya Kebajikan.”
Memanah menegakkan keharmonisan kebajikan moral 德 (dé) dan musik 乐 (yuè), zaman dahulu dipakai sebagai parameter untuk mencari calon pemimpin kerajaan.
Dalam《礼记》- Liji - Catatan Kesusilaan, She Yi 射义 Upacara Panahan, Pasal 4 tertulis:
是故古者天子以射选诸侯、卿、大夫、士。射者,男子之事也,
shì gù gǔ zhě tiān zǐ yǐ shè xuǎn zhū hóu qīng dài fu shì shè zhě nán zǐ zhī shì yě
因而饰之以礼乐也。故事之尽礼乐,而可数为,以立德行者,
yīn ér shì zhī yǐ lǐ yuè yě gù shi zhī jìn lǐ yuè ér kě shǔ wéi yǐ lì dé xíng zhě
莫若射,故圣王务焉。
mò ruò shè gù shèng wáng wù yān
Karena itu, pada zaman kuno, seorang Tianzi memilih para rajamuda, para menteri, pembesar, dan para pejabat biasa dari kemampuan mereka dalam upacara panahan. Panahan adalah pekerjaan khusus untuk laki-laki dan ditambahkan dengan berbagai upacara dan musik. Maka, dari berbagai perkara yang wajib dipacu, Li dan Yue (kesusilaan dan musik) sangat diperhitungkan dan hal itu boleh menegakkan perilaku Kebajikan; tidak ada yang dapat menyamai upacara panahan; dan karena itu para raja yang bersifat Nabi sangat menaruh perhatian tentang hal itu.
Dalam perlombaan memanah tiap orang sudah mempersiapkan sikap mental sebagai berikut:
- Tiap pemanah diwajibkan saling mengalah dan memberi hormat kepada lawan.
- Pihak yang menang wajib menghormat lawannya dengan cara yi 揖 (yī) serta lebih dulu mempersilahkan kepada yang kalah untuk minum arak dulu, dengan demikian pihak yang dikalahkan tidak kehilangan muka.
- Jika dalam perlombaan lain dua pihak baku hantam; dalam perlombaan memanah tidak ada unsur harus menyentuh, saling dorong, adu cepat apalagi mencederai pihak lawan.
- Jika orang kalah dalam pertandingan memanah, tidak dapat menyalahkan lawan atau pihak lain manapun, hal ini beda dengan pertandingan beregu; maka orang yang kalah dalam pertandingan introspeksi dan berusaha lebih baik pada waktu yang akan datang.
- Kemenangan peserta lomba dapat ditentukan secara objektif dan wajar dengan menguji ketepatan pada sasaran/target.
Dalam 《礼记》- Liji - Catatan Kesusilaan, She Yi 射义 Upacara Panahan, Pasal 11 disebutkan:
射者,仁之道也。射求正诸己,己正然后发,发而不中,
shè zhě rén zhī dào yě shè qiú zhèng zhū jǐ jǐ zhèng rán hòu fā fā ér bù zhōng
则不怨胜己者,反求诸己而已矣。孔子曰:「君子无所争,
zé bú yuàn shèng jǐ zhě fǎn qiú zhū jǐ ér yǐ yǐ kǒng zǐ yuē jūn zǐ wú suǒ zhēng
必也射乎!揖让而升,下而饮,其争也君子。」
bì yě shè hū yī ràng ér shēng xià ér yǐn qí zhēng yě jūn zǐ
Panahan melambangkan Jalan Suci untuk Cinta Kasih. Seorang pemanah wajib menuntut kelurusan diri baru kemudian membidikkan anak panahnya. Bila bidikannya tidak Zhong/tepat sasaran, ia tidak akan marah kepada orang yang mengalahkan dirinya tetapi berbalik mencari sebab-sebab pada dirinya.
Nabi Kongzi bersabda, “Seorang Junzi tidak mau berebut; kalau berebut, itu hanya pada saat berlomba memanah. Mereka saling mengalah dan memberi hormat dengan Yi lalu naik ke panggung dan berlomba; kemudian turun dan yang kalah meminum anggur. Meskipun berebut, tetap seorang Junzi.”Dalam memanah tidak ada kata berebut untuk memang, kalaupun menang wajib menghormati yang kalah berdasarkan etiket ritual li 礼 (lǐ), sedangkan yang kalah mendapat kehormatan. (bwt)
—(Lun Yu III : 7)
KOMENTAR