oleh: Uung Sendana Linggaraja GENTAROHANI.COM— Bagi para aktivis bidang apapun yang punya kesibukan luar biasa, dalam melangkah j...
oleh: Uung Sendana Linggaraja
GENTAROHANI.COM—Bagi para aktivis bidang apapun yang punya kesibukan luar biasa, dalam melangkah jauh ke depan jangan melupakan hal-hal yang dekat dengan diri yaitu 'membereskan rumah tangga'.
Dengarkan suara anggota keluarga: anak-anak, istri/suami, orang tua. Berbagilah dengan mereka. Jangan lupa didik anak-anak, karena anak-anak lahir ke dunia perlu pendidikan agar dapat hidup dengan benar.
Tugas mendidik bukan semata-mata tugas guru di sekolah atau rohaniwan. Orang tua berperan besar dalam proses pendidikan ini. Beri mereka keteladanan moral, bimbing mereka nilai-nilai agama agar tahu dalam kehidupan ini ada hal-hal yang pokok ada hal-hal yang ujung. Tak adil bila anak-anak dibiarkan memilih tanpa kita terlebih dahulu memberi pendidikan yang memadai, terutama dalam hal agama.
Bina hubungan harmonis dengan pasangan, agar menjadi laksana musik yang ditabuh harmonis. Hidup berumah tangga itu bukan sekedar cinta atau suka, tapi komitmen dalam keadaan apapun, suka maupun duka, sehat maupun sakit, sama maupun berbeda untuk bersama-sama 'menabuh musik', menyanyikan lagu yang harmonis. Walaupun dalam prosesnya kadang ada nada yang perlu ditera ulang.
Berbaktilah pada orang tua, karena mereka adalah wakil Tian di dunia, tempat kita menuangkan kasih kita dan memuliakan mereka, dari sikap bakti inilah kita memberi keteladanan pada anak, dan dari sikap bakti ini pulalah kita mendekatkan diri pada Yang Esa itu serta memuliakanNya.
Kadang kita, sebagai aktivis tenggelam dalam kesibukan kita dan melupakan hal-hal pokok ini, terus melihat hal-hal jauh, melupakan hal-hal yang dekat.
Ketika segalanya tak berjalan dengan baik dan harmonis, ketika anak-anak kita tak sehaluan, ketika pasangan kita tak lagi berjalan beriringan, hanya ada sedikit kesempatan yang dapat kita lakukan.
Bahkan kadang tak ada lagi kesempatan untuk kembali ke track yang benar dan kita tepekur dalam penyesalan karena telah salah memaknai dan menjalankan kehidupan ini.
Kalau itu sudah terjadi, tidak pada tempatnya menyalahkan orang lain.
Status Facebook Uung Sendana pada 1 Desember 2017
Kalau itu sudah terjadi, tidak pada tempatnya menyalahkan orang lain.
Untuk yang tidak sibuk, jangan pula tidak melakukannya.
Renungan untuk diri, Daxue bab utama 4-5. (bwt)
Status Facebook Uung Sendana pada 1 Desember 2017
Da Xue IX: 1, Da Xue IX: 6, Da Xue IX: 7
KOMENTAR