Apakah yang disebut dengan mengharmoniskan Empat Jalan Suci? Apa kaitannya dengan Tahun Baru Imlek?
oleh Chew Kong Giok
Ersi Shang An (Ji Shi Siang An)
Dilaksanakan setiap tanggal 24 bulan 12 Kongzili, sembahyang ini sebagai bentuk dan simbol memberi pesan pada umat manusia bahwa manusia hidup bersama dengan manusia lain, agama RU mengingatkan agar:
在明明德,在親民 dan 在止於至善 。
"Menggemilangkan Kebajikan Bercahaya, mencintai sesama manusia dan Berhenti pada Puncak kebaikan".
Disimbolkan dengan HARI PERSAUDARAAN, sebagai pengejawantahan dari Ren Dao (人道). Karena itu umat Ru harus berusaha hidup saling membantu, saling mencintai sesama manusia. Karena itu Membagikan sembako tidak hanya terbatas hanya pada lembaga agama atau tempat-tempat ibadah saja, namun seluruh umat Ru, keluarga-keluarga, pribadi-pribadi, atau orang perorang harus berbuat Mencintai dan peduli kepada sesama di hari "Persaudaraan" ini.
Sembahyang Ersi Shang An sebagai Ren Dao 人道。
Sebagai bentuk penghormatan atas eksistensi diri pribadi kita dengan perantara melalui orangtua dan para leluhurnya. Ini adalah bentuk simbol Gui Dao (鬼道)bahwa manusia hidup membawa serta nafsu dan karakter dari orang tua dan leluhurnya, yang kemudian dinamai nyawa.
Bakti tidak hanya dilakukan ketika masih hidup saja tetapi setelah meninggal pun perlu dan harus diperingati sekalipun sudah jauh. Karena tidak mungkin ada diri kita tanpa orangtua dan leluhur kita. Dengan demikian kita paham tentang hukum Tian, maka sembahyang menjelang Tahun Baru Imlek sebagai simbol yang menyampaikan pesan bahwa tahun baru adalah awal mula musim semi, demikian pula bahwa awal mula eksistensi manusia di muka bumi ber-AWAL MULA dari orang tua dan leluhur kita. Jiwa/nyawa diperoleh dari orangtua dan para leluhur yang membentuk karakter atau sifat pribadi kita. (GEN/DNA/HNA).
Karakter/sifat tiap orang berbeda-beda, tergantung pada kedua orang tuanya dan leluhurnya. Ini roh bersifat Yin yang melekat sebagai kodrat jasmani pada manusia sebagai daya hidup yang cenderung mengarah pada kehidupan jasmani dan duniawi. Hal ini dianggap sebagai roh daya hidup, maka dalam Kitab Liji dikatakan yang bersifat Yin akan kembali kepada tanah, yang berasal dari tanah akan kembali ke tanah.
Penghormatan dan bakti kita kepada orangtua dan leluhur ini dinamai Gui Dao 鬼道。
Mohon diperhatikan : Gui jangan diartikan sebagai setan (atau hantu), tetapi sebagai bio-energi yang merupakan daya hidup manusia yang berhubungan dengan pribadi kita (warisan tubuh), dimana daya hidup ini yang membuat berkembang dan majunya manusia di segala bidang.
Gui Shen 鬼神 = roh yang bersifat Yinyang 陰陽.
Sembahyang pada leluhur sebagai Gui Dao 鬼道。
Sembahyang ini adalah simbol dari Tian Dao (天道) Jalan Suci Tian, di mana manusia mengemban roh FirmanNya sebagai Watak Sejati yang bertahta di dalam hati nurani manusia.
天命之謂性
Firman Tian itulah dinamai Watak Sejati.
Watak sejati itu adalah roh yang bersifat kemanusiaan sebagai BENIH-BENIH KEBAJIKAN : Ren, Yi, Li, dan Zhi. (Lihat Mengzi II A : 6 : 5)
Karena ini adalah Firman Tian, maka semua umat manusia memiliki dan menerimanya dan universal sama. Tanpa Roh dari Tian ini maka manusia sama seperti binatang. Inilah yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya.
Tiap manusia menerima Roh dalam bentuk Firman Tian adalah SAMA, TETAP, PASTI, dan TIDAK BERUBAH. Berbeda dengan roh daya hidup yang berasal dari orangtua/leluhur akan berbeda-beda, tidak sama dan sifatnya unik. Maka umat Ru harus berbudi luhur (Junzi).
Sembahyang Jing Tian Gong sebagai Tian Dao (天道)。
Sembahyang ini sebagai simbol bahwa di dunia ini ada pula para Bijaksana, para suci, para Nabi, dan Shenming, yang eksis di dunia ini memberi andil membantu manusia. Karena itu manusia harus menghormatinya, inilah simbol dari Shen Dao 神道。
Mereka para Shenming ini berasal dari manusia juga yang ketika hidupnya, kelakuan dan perbuatannya sangat mulia dan berkebajikan, sehingga kedudukannya secara otomatis menjadi para Shenming membantu pekerjaan Tian menyempurnakan segenap wujud. Yakni membantu menegakkan dan meluruskan Hukum Tian, agar semua proses kehidupan di dunia ini taat mengikuti Hukum Tian.
Sehingga dipastikan Hukum Tian berlangsung sesuai dengan yang dikehendaki oleh Tian, agar semua makhluk di bumi ini pada proses berjalannya hukum ini berlaku dengan ADIL. Termasuk membantu manusia.
Menghormati masuknya musim semi yang baru, rangkaian penghormatan menyambut tahun baru ditutup dengan menghormati para Shenming di tempat-tempat ibadah. Perayaan ini disambut oleh masyarakat dengan berbagai macam cara yang diisi dalam bentuk kesenian dan budaya sesuai dengan budaya daerah wilayah masing-masing.
Sembahyang Yuan Xiao sebagai Shen Dao 神道。
Maka umat Ru tidak sekedar merayakan Tahun Baru Imlek sebagai bentuk perayaan belaka, tetapi sesuatu yang bersifat mendalam dan bermakna bagi kehidupan kita sebagai manusia.
Biarlah kaum Theosofi (神智學)yang menjabarkan lebih jauh. (bwt)
KOMENTAR