Pada usia paruh baya Nabi sangat suka mempelajari Yi Jing. Kitab ini sangat sulit dimengerti, isinya menceritakan hubungan Tuhan dengan alam semesta, hubungan sosial dan pembinaan diri 修身 (xiū shēn).
韦编三绝
(wéi biān sān jué)
(wéi biān sān jué)
oleh: Suyena Adegunawan (陳書源 Tan Su Njan)
Dalam Shi Ji bagian Keluarga Kongzi 《孔子世家》 (kǒng zǐ shì jiā), Pasal 61 tertulis:
孔子晚而喜易,序彖、系、象、说卦、文言。
kǒng zǐ wǎn ér xǐ yì xù tuàn xì xiàng shuō guà wén yán
读易,韦编三绝。
dú yì wéi biān sān jué
曰:「假我数年,若是,我于易则彬彬矣。」
yuē jiǎ wǒ shù nián ruò shì wǒ yú yì zé bīn bīn yǐ
Terjemahan:
Pada hari tuanya Nabi Kongzi suka membaca Yi Jing, Susunan Urutan Hexagram, Babaran Agung, Babaran Penjelasan konkrit bentuk Ba Gua, Penjelasan Qian, dan Kun 2 Gua.
Ketika membaca Yi Jing, memperbaiki tali Kitab sampai tiga kali.
Nabi bersabda: "Kalau di panjangkan usia Saya, belajar Yi Jing menjadikan Saya sopan santun."
Sejak kecil Nabi Kongzi dikenal rajin belajar, semua pelajaran yang diberikan ibu-Nya dihapalkan sebelum waktu yang ditentukan. Nabi belajar tidak mengenal guru yang tertentu 学无常师 (xué wú cháng shī), kepada siapa pun Nabi bisa belajar.
不耻下问 (bù chǐ xià wèn) tidak malu bertanya kepada orang yang lebih rendah dalam hal kedudukan, kekayaan, pengetahuan dll.; mencari ilmu pengetahuan harus rendah hati.
Tingkat dan mutu pelajarannya dijelaskan dalam 《论语》Lun Yu 为政 - Wei Zheng – Sabda Suci II Pasal 4:
子曰:「吾十有 五而志于学,三十而立,四十而不惑,
zǐ yuē wú shí yǒu wǔ ér zhì yú xué sān shí ér lì sì shí ér bú huò
五十而知天命,六十而耳顺,七十而 从心所欲,不踰矩。」
wǔ shí ér zhī tiān mìng liù shí ér ěr shùn qī shí ér cóng xīn suǒ yù bù yú jǔ
(1) Nabi bersabda: "Pada waktu berusia 15 tahun, sudah teguh semangat belajar-Ku.
(2)”Usia 30 tahun, tegaklah pendirian.
(3)”Usia 40 tahun, tiada lagi keraguan dalam pikiran.
(4)”Usia 50 tahun, telah mengerti akan Firman Tian.
(5)”Usia 60 tahun, pendengaran telah menjadi alat yang patuh (untuk menerima kebenaran).
(6)”Dan usia 70 tahun, Aku sudah dapat mengikuti hati dengan tidak melanggar Garis Kebenaran."
Kalau kita perhatikan kata-kata: "Usia 50 tahun, telah mengerti akan Firman Tian." timbul pertanyaan apakah memang Nabi pada usia itu baru mempelajari kitab klasik?
Jawabannya terdapat dalam《论语》 LunYu 述而 – Shu Er – Sabda Suci VII Meneruskan; Pasal 17:
子曰:「加我数年,五十以学易,可以无大过矣。」
zǐ yuē jiā wǒ shù nián wǔ shí yǐ xué yì kě yǐ wú dà guò yǐ
Nabi bersabda: "Kalau dipanjangkan usiaKu sehingga mencapai umur 50 tahun untuk meyakinkan Kitab Yaking (Yi Jing), niscaya Aku dapat membebaskan diri dari kesalahan-kesalahan besar."
Pada usia paruh baya Nabi sangat suka mempelajari Yi Jing. Kitab ini sangat sulit dimengerti, isinya menceritakan hubungan Tuhan dengan alam semesta, hubungan sosial dan pembinaan diri 修身 (xiū shēn). Namun Nabi justru menyukai tantangan dan segala hambatannya.
Pada zaman Nabi belum ada kertas, catatan pengetahuan ditulis dalam buku berbentuk bilah bambu yang diikat dengan tali terbuat dari kulit sapi, disebut 竹简 (zhú jiǎn) atau 木简 (mù jiǎn).
Proses mengikat bambu dengan tali kulit disebut weibian 韦编. Satu bulah bambu hanya dapat ditulis satu baris huruf. Ketika buku dibaca dibuka gulungannya, ketika disimpan digulung kembali. Satu gulungan buku disebut 卷 (juǎn).
Karena seringnya buku dibaca, maka sering bulan dibuka dan digulung lagi, sampai berkali-kali talinya putus dan diperbaiki lagi. Kata 三 (sān) dalam 韦编三绝 berarti banyak, tidak hanya berarti tiga kali saja.
Sehingga kemudian orang mengenal 韦编三绝 (wéi biān sān jué) sebagai ungkapan arti harafiahnya memperbaiki tali kitab sampai tiga kali, maksudnya orang yang rajin belajar, berulang kali membuka dan menutup buku. (bwt)
KOMENTAR