oleh: Uung Sendana Linggaraja GENTAROHANI.COM— Dalam keyakinan umat Khonghucu setiap manusia dianugerahi benih kebajikan, watak sejat...
oleh: Uung Sendana Linggaraja
Tertulis dalam Kitab Mengzi:
Perasaan belas kasihan itulah benih cinta kasih. Perasaan malu dan tidak suka itulah benih kebenaran. Perasaan rendah hati dan mau mengalah itulah benih kesusilaan. Perasaan membenarkan dan menyalahkan itulah benih kebijaksanaan.—Mengzi IIA: 6.5
Orang mempunyai keempat benih itu ialah seperti mempunyai keempat anggota badan. Mempunyai ke empat benih itu, tetapi berkata bahwa dirinya tak mampu, itulah pencuri terhadap diri sendiri. Bila berkata bahwa pemimpinnya tidak mampu, ia adalah pencuri terhadap pemimpinnya.—Mengzi IIA: 6.6
Karena keempat benih itu ada pada kita,maka yang mengerti itu harus sekuat mungkin mengembangkannya, seperti mengobarkan api yang baru menyala atau mengalirkan sumber sumber yang baru muncul. Siapa dapat mengembangkan, ia akan sanggup melindungi empat penjuru lautan; tetapi yang tidak dapat mengembangkan, ia tidak mampu meskipun hanya mengabdi kepada ayah bundanya.—Mengzi IIA: 6.7
Yuan 元 menunjukkan sifat kebajikan Tian yang Maha Besar, Maha Awal Mula, Maha Esa, Maha Sempurna, memancar dalam diri manusia menjadi benih Ren 仁 (cinta kasih).
Heng 亨 menunjukkan sifat Kebajikan Tian yang Maha Menembusi, Maha Menjalin, Maha Indah, memancar dalam diri manusia menjadi benih Li 禮 (Kesusilaan).
Li 利 menunjukkan sifat Kebajikan Tian yang Maha Pemberkah, Menjadikan orang menuai buah perbuatan memancar dalam diri manusia menjadi benih yi 義 (kebenaran).
Zhen 貞 menunjukkan sifat Kebajikan Tian yang Maha Benar, Maha Kokoh Hukumnya, Maha Abadi, Maha Bijak memancar dalam diri manusia menjadi benih Zhi 致 (kebijaksanaan).
Tertulis juga di dalam Kitab Mengzi:
Yang di dalam Watak Sejati seorang Junzi ialah yang tidak bertambah oleh kebesaran dan tidak rusak oleh kemiskinan; karena dialah takdir yang dikaruniakan (Tian YME).—Mengzi VIIA: 21.3
Yang di dalam Watak Sejati seorang Junzi ialah Cinta Kasih, Kebenaran, Kesusilaan, dan Kebijaksanaan. Inilah yang berakar di dalam hati, tumbuh dan meraga, membawa cahaya mulia pada wajah, memenuhi punggung sampai ke empat anggota badan. Keempat anggota badan dengan tanpa kata-kata dapat mengerti sendiri.—Mengzi VIIA: 21.4
Kita mengenal wuchang (lima pedoman), bade (delapan kebajikan), 27 kebajikan, wulun (lima hubungan kemasyarakatan), di zi gui, dan lain-lain yang dikenal oleh masyarakat umum sebagai ajaran tentang etika moralitas atau budi pekerti atau filsafat.
Banyak orang salah kaprah di dalam memahami ajaran Ru-Khonghucu hanyalah sebuah -isme, etika, atau filsafat yang bukan bersumber dan berkaitan dengan Sang Pencipta (Tuhan).
Dalam Kitab Yijing, Sang Pencipta dilambangkan dengan enam garis tak terputus. Hexagram ini secara konsisten kuat dalam karakter dan tanpa kelemahan, esensinya adalah kekuatan atau energi tak terbatas (Maha). Garis tak terputus ini melambangkan kekuatan Sang Pencipta, yang memberi terang, aktif, kuat, dan rohaniah. Energinya memancar tanpa dibatasi oleh kondisi apapun dan karenanya selalu bergerak yang berpedoman pada waktu. Tian memiliki kekuatan waktu dan kekuatan bertahan dalam waktu atau kekal abadi.
Bila kita membaca Kitab Sishu Wujing—di samping apa yang telah dibahas di atas—manusia dibimbing untuk menapaki jalan suci (dao) dari tempat yang rendah menuju Puncak Kebajikan dan berupaya mengembangkan cheng (iman) hingga mencapai Puncaknya, yaitu suatu keadaan tanpa berpikir lagi manusia dapat hidup selaras dengan watak sejatinya.
Disabdakan dalam Zhongyong, "Cheng (iman, tulus) itulah Tian Dao (Jalan Suci Tian), berusaha beroleh cheng itulah Ren Dao (Jalan Suci manusia).
Pada hakikatnya seorang sheng (nabi) bukan semata mengajarkan etika moralitas, budi pekerti, atau filsafat hasil pemikirannya sendiri—seperti seorang Xian (orang bijaksana)—tetapi mengajarkan Tian Dao (Jalan Suci Tian) dan Di Dao (Jalan Suci bumi/alam semesta) di samping Ren Dao (Jalan Suci manusia).
Karena kebajikan bersumber dari Sang Pencipta, tak mengherankan umat Ru-Khonghucu meyakini bahwa hanya kebajikan yang dapat menggerakkan Tian—hanya kebajikan berkenan Tian (Wei De Dong Tian); sehingga wajib memiliki kebajikan yang esa itu (Xian You Yi De). (bwt)
KOMENTAR