Kalau kita periksa Kitab Klasik Rujia, jauh sebelum tokoh-tokoh di atas hidup, Rujia sudah cerita tentang teori kedaulatan rakyat.
民本思想(mín běn sī xiǎng)
oleh: Suyena Adegunawan (陳書源 Tan Su Njan)
GENTAROHANI.COM— Dalam dunia modern negara selalu dikaitkan dengan demokrasi. Menurut pandangan ilmu politik dari barat, teori negara demokrasi dipelopori oleh tokoh Jean Jacques Rousseau, John Locke, Baron de La Brède et de Montesquieu, François-Marie Arouet Voltaire, dan lain-lain. Semuanya bermuara kepada teori besar: kedaulatan rakyat.
Kalau kita periksa Kitab Klasik Rujia, jauh sebelum tokoh-tokoh di atas hidup, Rujia sudah cerita tentang teori kedaulatan rakyat. Dalam masalah politik Mengzi memelopori teori revolusioner.
Teori Kedaulatan Rakyat
Mengzi sering berdialog dengan para Raja untuk meyakinkan mereka agar menjadi pemimpin yang benar dan bermoral 爱民之心 (ài mín zhī xīn), 爱民如子 (ài mín rú zǐ) mencintai rakyat seperti pada anak-anaknya sendiri.
《孟子》尽心下 - Kitab Mengzi Jin Xin II, Pasal 14 ayat (1):
Dengan ayat di atas berarti komponen paling penting dari negara adalah rakyat, negara kedua, dan penguasa tidak penting. Pikiran Mengzi ini dikenal dengan istilah 民本思想 (mín běn sī xiǎng) atau 以民为本 (yǐ mín wéi běn) artinya teori rakyat sebagai pokok.
《孟子》尽心下 - Kitab Mengzi Jin Xin II, Pasal 14 ayat (2):
Mandat Tuhan 天命 (tiān mìng)
Pada zaman Dinasti Xia 夏朝 dan Dinasti Shang 商朝 telah berkembang teori bahwa seorang raja dipercaya mendapatkan mandat dari Tuhan atau disebut 天命 Tian Ming. Dia harus bertindak sebagai ayah bunda rakyatnya.
Sejak jaman Dinasti Xia, berhubung Yu Agung 大禹 pada masa akhir hayatnya tidak sempat mencari pengganti sebagaimana yang dilakukan oleh Yao dan Shun, maka kekuasan negara diwariskan kepada keturunanya, sejak itu Tian Ming menjadi pusaka warisan turun-temurun.
《孟子》离娄上 - Li Lou I, Bingcu IV A, Pasal 9 ayat (1)
《孟子》万章上 - Wan Zhang I, Bingcu V A, Pasal 6 ayat (4)
《孟子》离娄上 - Li Lou I, Bingcu IV A, Pasal 7 ayat (5)
Mempertahankan Tian Ming
Seorang raja hendaknya bekerja mengatur negara sejalan dengan Jalan Suci Tuhan, jika raja senantiasa berpegang pada Jalan Suci Lurus, maka ia akan mendapat kepercayaan rakyat. Zi Gong mengangkat Nabi Kongzi sebagai guru setelah ia puas mendapatkan jawaban sebagaimana dialog di bawah ini.
《论语》Lun Yu - 颜渊 - Yan Yuan - Gan Yan - Sabda Suci XII, Pasal 7.
《孟子》公孙丑下 - Gong Sun Chou II B, Bingcu II B, Pasal 1 ayat (4).
Kalau kita periksa Kitab Klasik Rujia, jauh sebelum tokoh-tokoh di atas hidup, Rujia sudah cerita tentang teori kedaulatan rakyat. Dalam masalah politik Mengzi memelopori teori revolusioner.
Teori Kedaulatan Rakyat
《孟子》尽心下 - Kitab Mengzi Jin Xin II, Pasal 14 ayat (1):
孟子曰:「民为贵,社稷次之,君为轻。
mèng zǐ yuē mín wéi guì shè jì cì zhī jūn wéi qīng
Mengzi berkata, "Rakyat itulah yang termulia, tempat-tempat ibadah itulah yang kedua, sedang raja ialah yang paling ringan artinya."
Dengan ayat di atas berarti komponen paling penting dari negara adalah rakyat, negara kedua, dan penguasa tidak penting. Pikiran Mengzi ini dikenal dengan istilah 民本思想 (mín běn sī xiǎng) atau 以民为本 (yǐ mín wéi běn) artinya teori rakyat sebagai pokok.
《孟子》尽心下 - Kitab Mengzi Jin Xin II, Pasal 14 ayat (2):
是故得乎丘民而为天子,得乎天子为诸侯,得乎诸侯为大夫。
shì gù dé hū qiū mín ér wéi tiān zǐ dé hū tiān zǐ wéi zhū hóu dé hū zhū hóu wéi dài fu
Maka yang beroleh simpati rakyat akan dapat menjadi raja. Yang beroleh simpati raja hanya dapat menjadi rajamuda, dan yang beroleh simpati rajamuda hanya bisa menjadi pembesar.
Mandat Tuhan 天命 (tiān mìng)
Seiring dengan teori mandat Tuhan, ditegaskan pula bahwa: Tuhan melihat seperti halnya rakyat melihat, dan Tuhan mendengar seperti halnya rakyat mendengar. Raja mempunyai kewajiban untuk memberi ketenangan dan keamanan bagi rakyat, agar rakyat senantiasa hidup sentosa dengan gembira mencari nafkah bagi kehidupan.
《书经》Shu Jing Kitab Dokumen Sejarah XII.
《书经》Shu Jing Kitab Dokumen Sejarah XII.
《召诰》Shao Gao (Pernyataan Pangeran Shao) Pasal 23:
Tian Ming Bisa Pindah
Kekuasaan seorang Raja berasal Tuhan; tetapi seorang Raja yang mengabaikan kesejahteraan rakyat akan kehilangan "mandat dari Tuhan" dan akan sepantasnya ditumbangkan.
上下勤恤,其曰我受天命,丕若有夏历年,式勿替有殷历年。
shàng xià qín xù qí yuē wǒ shòu tiān mìng pī ruò yǒu xià lì nián shì wù tì yǒu yīn lì nián
欲王以小民受天永命。
yù wáng yǐ xiǎo mín shòu tiān yǒng mìng
“Bila yang di atas dan yang dibawah tekun bekerja dipenuhi semangat kasih sayang dan berkata, ‘Kita telah menerima firman Tian, semoga memiliki kebesaran dan berlangsung bertahun-tahun seperti Dinasti Xia, tidak jatuh tercampakkan setelah berlangsung bertahun-tahun seperti Dinasti Yin.’ Semoga raja lewat rakyat kecil boleh menerima firman TIAN yang lestari.”
Tian Ming Bisa Pindah
Sejak jaman Dinasti Xia, berhubung Yu Agung 大禹 pada masa akhir hayatnya tidak sempat mencari pengganti sebagaimana yang dilakukan oleh Yao dan Shun, maka kekuasan negara diwariskan kepada keturunanya, sejak itu Tian Ming menjadi pusaka warisan turun-temurun.
Dalam sejarah Rujia ternyata Tian Ming tidak selalu diwariskan. Tian Ming dapat dialihkan kepada pihak lain.
《书经》Shu Jing Kitab Dokumen Sejarah I.B.
《书经》Shu Jing Kitab Dokumen Sejarah I.B.
《泰誓中》Tai Shi Zhong (Maklumat Agung II) Pasal 4.
《孟子》梁惠王下 - Liang Hui Wang II, Bingcu I B, Liang Hwi Ong B, Pasal 12 ayat (2).
惟天惠民,惟辟奉天。有夏桀弗克若天,流毒下国。
wéi tiān huì mín wéi pì fèng tiān yǒu xià jié fú kè ruò tiān liú dú xià guó
天乃佑命成汤,降黜夏命。
tiān nǎi yòu mìng chéng tāng jiàng chù xià mìng
“TIAN senantiasa mengasih sayangi rakyat, dan para penguasa hendaklah memuliakan (kehendak) TIAN. Jie, raja Dinasti Xia itu tidak mematuhi kehendak TIAN, ia mengalirkan racunnya untuk merusak negara dibawah ini: - TIAN melindungi dan mengaruniakan Firman-Nya kepada Cheng Tang untuk menamatkan firman yang dikaruniakan kepada Dinasti Xia.
《孟子》梁惠王下 - Liang Hui Wang II, Bingcu I B, Liang Hwi Ong B, Pasal 12 ayat (2).
孟子对曰:「凶年饥岁,君之民老弱转乎沟壑,
mèng zǐ duì yuē xiōng nián jī suì jūn zhī mín lǎo ruò zhuǎn hū gōu hè壮者散而之四方者,几千人矣;而君之仓廪实,府库充,
zhuàng zhě sàn ér zhī sì fāng zhě jǐ qiān rén yǐ ér jūn zhī cāng lǐn shí fǔ kù chōng
有司莫以告,是上慢而残下也。曾子曰:『戒之戒之!
yǒu sī mò yǐ gào shì shàng màn ér cán xià yě céng zǐ yuē jiè zhī jiè zhī
出乎尔者,反乎尔者也。』夫民今而后得反之也。君无尤焉。
chū hū ěr zhě fǎn hū ěr zhě yě fū mín jīn ér hòu dé fǎn zhī yě jūn wú yóu yān
Mengzi menjawab: "Pada tahun-tahun paceklik dan bahaya kelaparan mengancam, rakyat baginda yang tua dan lemah kedapatan menggeletak mati di selokan- selokan. Para pemudanya yang kuat tersebar ke empat penjuru sampai beribu-ribu jumlahnya. Tetapi pada saat itu gudang baginda penuh dengan padi dan kas negara penuh dengan uang, namun pembesar-pembesar baginda tidak ada yang memberi laporan. Demikianlah mereka mengalpakan tugas kepada atasan dan kejam terhadap bawahan. Zeng Zi berkata: 'Was-was dan hati-hatilah, apa yang keluar dari kamu akan kembali kepadamu.' Maka, kalau sekarang rakyat melakukan pembalasan, janganlah baginda menyesal."
《孟子》离娄上 - Li Lou I, Bingcu IV A, Pasal 9 ayat (1)
孟子曰:「桀纣之失天下也,失其民也;失其民者,失其心也。
mèng zǐ yuē jié zhòu zhī shī tiān xià yě shī qí mín yě shī qí mín zhě shī qí xīn yě得天下有道:得其民,斯得天下矣;得其民有道:得其心,
dé tiān xià yǒu dào dé qí mín sī dé tiān xià yǐ dé qí mín yǒu dào dé qí xīn
斯得民矣;得其心有道:所欲与之聚之,所恶勿施尔也。
sī dé mín yǐ dé qí xīn yǒu dào suǒ yù yǔ zhī jù zhī suǒ è wù shī ěr yě
Mengzi berkata: ”Jie dan Zhou itu kalau sampai kehilangan dunia, ialah karena sudah kehilangan rakyat. Kehilangan rakyat itu ialah karena sudah kehilangan hatinya. Untuk mendapatkan dunia itu ada Jalan Sucinya. Bila mendapatkan rakyat, niscaya mendapatkan dunia. Untuk mendapatkan rakyat itu ada Jalan Sucinya. Bila mendapatkan hatinya niscaya mendapatkan rakyat. Untuk mendapatkan hatinya itu ada Jalan Sucinya. Yang diinginkan rakyat selenggarakanlah, yang dibenci janganlah diberikan."
《孟子》万章上 - Wan Zhang I, Bingcu V A, Pasal 6 ayat (4)
继世以有天下,天之所废,必若桀纣者也,故益、伊尹、
jì shì yǐ yǒu tiān xià tiān zhī suǒ fèi bì ruò jié zhòu zhě yě gù yì yī yǐn
周公不有天下。
zhōu gōng bù yǒu tiān xià
"Kalau tahta atas dunia diturunkan kepada anak cucu, tetapi akhirnya Tuhan YME menyerahkannya kepada orang lain juga; itulah karena raja itu sudah bersifat seperti Jie dan Zhou, maka Yi, Yi Yin dan Pangeran Zhou Gong tidak memiliki dunia ini."
《孟子》离娄上 - Li Lou I, Bingcu IV A, Pasal 7 ayat (5)
《诗》云:『商之孙子,其丽不亿。上帝既命,侯于周服。
shī yún shāng zhī sūn zi qí lì bù yì shàng dì jì mìng hóu yú zhōu fú
侯服于周,天命靡常。殷士肤敏,祼将于京。』
hóu fú yú zhōu tiān mìng mí cháng yīn shì fū mǐn guàn jiāng yú jīng
孔子曰:『仁不可为众也。夫国君好仁,天下无敌。』
kǒng zǐ yuē rén bù kě wéi zhòng yě fū guó jūn hǎo rén tiān xià wú dí
Di dalam Kitab Sanjak tertulis: 'Anak cucu Dinasti Shang, meskipun tak terbilang banyaknya, begitu Tuhan Yang Maha Tinggi menarik FirmanNya; maka anak cucu itupun tunduk kepada Dinasti Zhou.'Tunduknya anak cucu itu kepada Dinasti Zhou, menunjukkan bahwa Firman Tuhan YME tidaklah dikaruniakan selamanya. Segenap pembesar Dinasti Yin segeralah menyadari, lalu membantu menyelenggarakan upacara di ibukota (Negeri Zhou). Kong Zi bersabda: 'Yang berperi Cinta Kasih, tidak dapat diukur dengan jumlah! Maka bila pemimpin- pemimpin negara itu benar-benar menyukai Cinta Kasih, niscaya tiada musuhnya di dunia ini.
Mempertahankan Tian Ming
《论语》Lun Yu - 颜渊 - Yan Yuan - Gan Yan - Sabda Suci XII, Pasal 7.
子贡问政。子曰:「足食。足兵。民信之矣。」
zǐ gòng wèn zhèng zǐ yuē zú shí zú bīng mín xìn zhī yǐ子贡曰:「必不得已而去,于斯三者何先?」曰:「去兵。」zǐ gòng yuē bì bù dé yǐ ér qù yú sī sān zhě hé xiān yuē qù bīng子贡曰:「必不得已而去,于斯二者何先?」
zǐ gòng yuē bì bù dé yǐ ér qù yú sī èr zhě hé xiān曰:「去食。自古皆有死,民无信不立。」
yuē qù shí zì gǔjiē yǒu sǐmín wú xìn bù lì
Zi Gong bertanya tentang pemerintahan.
Nabi bersabda: "Harus cukup makan, cukup persenjataan, dan ada kepercayaan rakyat."
Zi Gong bertanya: "Kalau terpaksa ada yang tidak dapat dipenuhi dari ketiganya, manakah yang dapat dilalukan?"
“Lalukan persenjataan."
Zi Gong bertanya: "Kalau terpaksa ada yang tidak dapat dipenuhi dari kedua yang masih itu. manakah yang dapat dilalukan?"
“Lalukan makanan. Sejak zaman kuno selalu ada kematian; tanpa kepercayaan rakyat, negara tidak dapat berdiri."
《孟子》公孙丑下 - Gong Sun Chou II B, Bingcu II B, Pasal 1 ayat (4).
故曰: 域民不以封疆之界, 固国不以山溪之险,
gù yuē yù mín bù yǐ fēng jiāng zhī jiè gù guó bù yǐ shān xī zhī xiǎn
威天下不以兵革之利。得道者多助,失道者寡助。
wēi tiān xià bù yǐ bīng gé zhī lì dé dào zhě duō zhù shī dào zhě guǎ zhù
寡助之至,亲戚畔之;多助之至,天下顺之。
guǎ zhù zhī zhì qīn qi pàn zhī duō zhù zhī zhì tiān xià shùn zhī
Maka dikatakan `Untuk menahan rakyat itu bukan tergantung pada batas negara, kekokohan suatu negara bukan tergantung pada tingginya gunung atau dalamnya jurang dan untuk mendapatkan kewibawaan di dunia itu bukan tergantung pada keunggulan persenjataannya. Adapun yang menyebabkan sesuatu itu berhasil ialah karena beroleh banyak bantuan dan yang menyebabkan sesuatu itu gagal ialah karena kurangnya mendapat bantuan. Puncak kurangnya bantuan itu ialah bila sampai sanak saudara sendiri melawannya. Puncak beroleh bantuan itu ialah bila seluruh dunia mematuhinya.
Mempertahankan Negara: Menang Tanpa Berperang
Dalam ungkapan Tiongkok dikenal pepatah: 兵不接刃 (bīng bù jiē rèn) atau 军不血刃 (jūn bù xuè rèn) artinya tentara tidak menumpahkan darah; menang tanpa berperang. Maksudnya, sedemikian besarnya dukungan rakyat kepada raja, maka jumlah pasukan seakan-akan meningkat berkali lipat, pasokan logistik perang tersedia di mana-mana disiapkan oleh rakyat.
《中庸》 Zhong Yong Tengah Sempurna - 无忧章 (wú yōu zhāng)
《中庸》 Zhong Yong Tengah Sempurna - 无忧章 (wú yōu zhāng)
Bab XVII Yang Berpenerus, Pasal 2
《孟子》公孙丑下 - Gong Sun Chou II B, Bingcu II B, Pasal 1 ayat (5).
武王缵大王、王季、文王之绪,壹戎衣而有天下,
wǔ wáng zuǎn dài wáng wáng jì wén wáng zhī xù yī róng yī ér yǒu tiān xià
身不失天下之显名;尊为天子,富有四海之内。
shēn bù shī tiān xià zhī xiǎn míng zūn wéi tiān zǐ fù yǒu sì hǎi zhī nèi
宗庙飨之,子孙保之。
zōng miào xiǎng zhī zǐ sūn bǎo zhī
"Raja Wu melanjutkan pekerjaan Raja Tai, Ji dan Wen. Hanya dengan sekali mengenakan pakaian perang, seluruh dunia menjadi miliknya, tanpa kehilangan keharuman namanya. Keagungannya sebagai raja, kekayaannya meliputi empat penjuru lautan, miao leluhurnya tetap dipuja dan anak-cucunya terpelihara."
《孟子》公孙丑下 - Gong Sun Chou II B, Bingcu II B, Pasal 1 ayat (5).
以天下之所顺,攻亲戚之所畔;故君子有不战,战必胜矣。」
yǐ tiān xià zhī suǒ shun gōng qīn qi zhī suǒ pàn gù jūn zǐ yǒu bú zhàn zhàn bì shèng yǐ
"Yang dipatuhi seluruh dunia, bila menggempur negara yang sanak saudaranya sendiri saja melawannya, niscaya menang. Maka seorang Junzi tidak ingin berperang, tetapi sekali berperang niscaya menang."
Melihat kenyataan ini tentara dari mana pun langsung memilih berdamai daripada kalah perang. Maka demikianlah yang dimaksud dengan Menang Tanpa Berperang. (bwt)
KOMENTAR