Banyak orang tergila-gila dengan gelar, untuk memenuhi nama mereka di depan dan di belakang.
oleh: Etno Frandy |

Di dunia bahkan ada Hardial Singh Sainbhy yang mengantongi 35 gelar, menjadi salah satu orang yang memiliki gelar terbanyak di dunia. Dan dia akan terus belajar untuk menambah koleksi gelarnya selama tubuh dan otak masih mampu.
Sebenarnya untuk apa memiliki gelar yang begitu banyak?
Apakah orang akan kagum dengan gelar kita tersebut?
Atau akan jadi bumerang buat kita nantinya.
Nabi bersabda, "Zaman dahulu orang belajar bertujuan membina diri, sekarang orang belajar bertujuan memperlihatkan diri kepada orang lain."—Lunyu XIV: 24
Sekarang banyak orang berlomba-lomba mendapatkan gelar agar namanya tambah keren dan sebagai syarat untuk memperoleh jabatan tertentu. Bagaimana pun caranya, baik cara yang benar ataupun cara pintas, bisa dengan membeli atau skripsi, tesis dan disertasi yang dibuat orang lain. Tentu tidak semua melakukan itu, ada yang benar belajar dan hasil jerih payah sendiri.
Di negara kita orang-orang sangat menghargai gelar, baik akademik maupun agama. Dengan gelar tersebut mereka merasa status meningkat dan dihormati orang. Maka dari itu banyak orang tergila-gila dengan gelar, untuk memenuhi nama mereka di depan dan di belakang.
Seperti sabda Nabi, tujuan belajar untuk membina diri. Agar diri kita menguasai dan memahami ilmu yang akan kita pelajari. Yang tujuan akhirnya berguna dan memberi manfaat bagi orang lain. Sangat ironis apabila gelar yang kita sandang, kita tidak menguasai dan memahaminya akan menjadi bumerang buat kita, ujungnya bukan dihormati orang, malah akan dicibir dan dinyinyir.
"Seorang Junzi selalu berusaha dengan membina diri dapat membawa damai di dunia. "—Mengzi Jilid VII B: 32: 2
Bukan gelar yang ingin kita capai, tapi pembinaan diri yang ingin kita raih. Dari tempat rendah ini terus belajar menuju tinggi. Agar dunia sentosa sejahtera dan selalu damai.
Tidak ada maksud untuk menonjolkan diri, penulis pun mempunyai banyak gelar, tapi tidak pernah memamerkannya, Etno Frandy, SD, SMP, SMA, S1. Dan bahkan hampir menyelesaikan S3 (Suka Sedekah Sesama). (bwt)
Ahmad Dhani penyanyi Dewa,
istrinya dulu Maia Estianty.
Kita harus banyak ketawa,
agar hidup senang hati.
KOMENTAR