|TERBARU     /fa-fire/_$type=slider$sn=hide$cate=0$show=home$va=0$d=0$cm=0

Gelap Itu Indah

Kita hampir tidak pernah merasa gelap, kalau hari sudah petang, lampu rumah kita nyalakan. Jalan-jalan terang benderang.


oleh: Etno Frandy   |   


GENTAROHANI.COM—
Hari mulai petang, sang mentari siap-siap untuk mengundurkan diri.

Burung-burung berlomba terbang untuk pulang ke sangkar masing-masing, seharian mencari makan dan waktunya untuk istirahat tiba.

"Masuk, Nak. Sudah magrib. Jangan main-main lagi, tidak baik banyak hantu," kata seorang ibu kepada anaknya yang sedang asyik bermain. 

Mengapa kita diajarkan untuk menghindari kegelapan? 

Apakah ibu tersebut pernah melihat hantu sebelumnya? 

Saya rasa belum, tapi kita sudah didoktrin sejak kecil untuk menjauh dari kegelapan. Gelap selalu identik dengan masalah, tahayul, bencana, sial, dll.

Kita hampir tidak pernah merasa gelap, kalau hari sudah petang, lampu rumah kita nyalakan. Jalan-jalan terang benderang. Tidur pun kita ditemani lampu sampai pagi tiba. 

Hampir dalam kehidupan kita tidak pernah merasakan gelap. Mati lampu, kita marah-marah. PLN kita telepon untuk cepat membereskan masalah gelap di rumah. Kita tidak mau gelap menghampiri diri kita, walaupun sekejap. Kalau bisa bayar, kita bayar agar gelap hilang dalam hidup kita.

Coba kita perhatikan, kalau lampu di rumah mati. Pergilah keluar rumah, lihatlah cahaya bulan begitu bening dan indah, kerlap kerlip bintang memenuhi langit yang luas. Awan-awan bergerak menikmati keindahan alam langit yang begitu mempesona. Alangkah indahnya ciptaan Tian. Begitu Agung dan Kuasanya Tian. Semua itu bisa dilihat karena terang berganti gelap. Kalau ada terang, kita melupakan keindahan gelap tersebut.

Para nelayan sangat mendambakan gelap. Kalau terang bulan hasil tangkapan nelayan sangat berkurang, karena ikan-ikan sibuk bermain di tengah terang cahaya bulan. Kalau musim gelap, hasil tangkapan nelayan akan berlimpah.

Musim kemarau, cuaca panas dan terang benderang. Sumber air kering, hasil pertanian pun gagal total. Datangnya awan gelap disambut suka cita, musim hujan akan tiba. Kekeringan dan panas akan hilang, tumbuh-tumbuhan akan hijau dan bersemi.

Gelap bagian dari hidup kita, dalam 24 jam sehari, ada 12 jam terang dan 12 jam gelap. Kita tanpa menyadari adanya gelap, karena stigma gelap tersebut. Kita tidak menginginkan gelap, kita berusaha gelap berganti terang. Terus, untuk apa Tian menciptakan gelap tersebut kalau kita berusaha menghindarinya?

Sebagai langit dan bumi tiada sesuatu yang tidak didukungnya dan tiada sesuatu yang tidak diteduhinya. Sebagai empat musim saling berganti, sebagai matahari dan bulan berseling memberi cahaya.

Berlaksa wujud terpelihara dengan tidak saling mencelakakan, begitupun Jalan Suci terlaksana dengan tiada saling bertentangan. Kebajikan (langit dan bumi) kecil, Dia sebagai air dan sungai mengalir; besar, Dia membentuk dan melebur segala sesuatu. Inilah yang menjadikan kebesaran langit dan bumi.

—Zhong Yong XXIX: 2-3

Hidup ini ada terang dan gelap. 

Gelap diciptakan agar manusia istirahat, merenung, menghayati, dan menikmati arti terang. 

Terang diciptakan agar manusia bekerja, menikmati, menghayati dan melindungi gelap.

Dalam masa pandemi ini, semua terasa gelap. Ekonomi lesu, aktivitas di luar berkurang, tidak bisa beribadah bersama, kecemasan menghantui kita, sampai kapan gelap ini akan berakhir? 

Bagaimana nasib kita ke depan? Mungkin besok kita tidak punya penghasilan, mungkin lusa tertular Covid, mungkin bulan depan kita meninggalkan dunia ini.

Ah, lebih baik saya ambil Kitab Sishu, membacanya dan kutuliskan renungan ini. 

Syukur-syukur ada yang baca, dan bisa bermanfaat. (bwt)


Anak kecil bermain gundu.
Bapak kerja belum pulang.
Kepada siapa aku mengadu?
Dagang sepi, pembeli hilang.


KOMENTAR

BLOGGER
Nama

GERBANG,81,KIBAR KABAR,15,LAYAK NGERTI,50,LORONG,58,NOT,1,PILIHAN,117,SANGGURDI,7,SEPATU,8,TOPI,23,TSN,78,TSUN,4,USL,73,VIDEO,32,YUHO,1,ZATH,1,ZBWT,13,ZEF,23,ZEVA,1,ZKG,28,
ltr
item
Genta Rohani: Gelap Itu Indah
Gelap Itu Indah
Kita hampir tidak pernah merasa gelap, kalau hari sudah petang, lampu rumah kita nyalakan. Jalan-jalan terang benderang.
https://cdn.pixabay.com/photo/2017/03/19/11/07/light-2156209_1280.jpg
Genta Rohani
https://www.gentarohani.com/2020/10/gelap-itu-indah.html
https://www.gentarohani.com/
https://www.gentarohani.com/
https://www.gentarohani.com/2020/10/gelap-itu-indah.html
true
9139491462367974246
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts LIHAT SEMUA Baca lebih Balas Batal Hapus Oleh Beranda PAGES POSTS View All Rekomendasi untuk Anda LABEL ARSIP CARI ALL POSTS Not found any post match with your request Kembali ke Beranda Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Min Sen Sel Rab Kam Jum Sab Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des baru saja 1 menit lalu $$1$$ menit lalu 1 jam lalu $$1$$ jam lalu Kemarin $$1$$ hari lalu $$1$$ minggu lalu lebih dari 5 minggu lalu Followers Follow KONTEN PREMIUM Harap SHARE untuk membuka kunci Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy