Hal terparah yang mengancam kehidupan umat manusia adalah industrialisasi dan komersialisasi, segala aspek kehidupan manusia dijadikan bisnis.
自强不息 (zì qiáng bù xī)
oleh: Suyena Adegunawan (陳書源 Tan Su Njan) |
GENTAROHANI.COM—
Dalam 《易经》 Yijing - Kitab Perubahan, 第一卦 Hexagram 1. 乾 – (qián) – KHIAN – 乾为天 (qián wéi tiān) dijelaskan proses penciptaan dunia oleh Qian 乾, Khalik Yang Maha Sempurna disebutkan:
Penciptaan itu dilakukan melalui 变化 (biàn huà) perubahan dan peleburan yang 阳 dan yin 阴.
大哉乾元,万物资始,乃统天。
dà zāi qián yuán wàn wù zī shǐ nǎi tǒng tiān
Maha Besar KHIAN (Qian乾), Khalik Yang Maha Sempurna; berlaksa benda bermula daripada-Nya: - semua kepada TIAN 天, Tuhan Yang Maha Esa.
Penciptaan itu dilakukan melalui 变化 (biàn huà) perubahan dan peleburan yang 阳 dan yin 阴.
Bagian 系辞上 - Xi Ci I– He Su - BABARAN AGUNG (A) Bab V, Jalan Suci dan Sifat Negatif – Positif, 《易·乾·象》disebutkan:
Segala makhluk atau berlaksa benda 万物 (wàn wù) senantiasa mengalami perubahan dan peleburan di bawah kekuatan Yang Maha Rokh 神 (shén) perubahan dan peleburan yang terus menerus menurut pikiran manusia disebut berkesinambungan (sustainability).
一阴一阳之谓道,
yì yīn yì yáng zhī wèi dào
Satu Yin 阴, negatif, satu Yang 阳, positif, itulah yang dinamai Jalan Suci 道 Dao.
Segala makhluk atau berlaksa benda 万物 (wàn wù) senantiasa mengalami perubahan dan peleburan di bawah kekuatan Yang Maha Rokh 神 (shén) perubahan dan peleburan yang terus menerus menurut pikiran manusia disebut berkesinambungan (sustainability).
Hal ini dalam Kitab Yijing Bab V, Jalan Suci dan Sifat Negatif – Positif, Pasal 25, disebut:
Watak sejati ini dengan yang tertulis dalam Kitab Zhongyong
成之者性也。
chéng zhī zhě xìng yě
Yang berkesinambungan itulah baik; yang menyempurnakan itulah Watak Sejati 性 (xing).
Watak sejati ini dengan yang tertulis dalam Kitab Zhongyong
天命之谓性tiān mìng zhī wèi xìngFirman Thian (Tuhan Yang Maha Esa) itulah dinamai Watak Sejati.
Kalau kita hubungan kedua ayat ini tampak bahwa 性 (xìng) Firman Tuhan yang wujud sifat-sifat bawaan (alami) 自然性 (zì rán xìng) dalam berlaksa benda 万物 (wàn wù) dalam istilah Rujia disebut Watak Sejati.
Setelah melakukan penciptaan, perubahan dan peleburan, Tian menghendaki manusia bekerja sesuai dengan hukum alam. Dalam Hexagram 1.乾 – (qián), Bagian Babaran disebutkan:
天行健,君子以自强不息。
tiān xíng jiàn jūn zǐ yǐzì qiáng bù xī
Tian 天, Tuhan Yang Maha Esa bergerak membangun: Sang Sulilawan bekerja penuh semangat tanpa henti memacu diri.
a) 发愤图强 (fā fèn tú qiáng) mengobarkan semangat perjuangan menggambarkan kekuatan; bekerja dengan penuh keyakinan untuk sukses; bekerja keras memperkuat diri; bekerja keras demi kekuatan dan kemakmuran negara;
b) 卧薪尝胆 (wò xīn cháng dǎn) tidur di atas kayu bakar mencicipi empedu; menggembleng diri hidup menderita dan mengobarkan semangat perjuangan; bekerja keras demi kekuatan dan kemakmuran negara; meningkatkan keberanian melawan musuh;
c) 励精图治 (lì jīng tú zhì) ~ orang yang mempunyai kharisma dan keahlian tinggi dalam memegang kendali pemerintahan negara; mencambuk diri untuk bekerja memakmurkan negara, situasi negara dalam kondisi aman dan damai; menguasai budaya juga mampu memainkan senjata; mengembangkan kebudayaan dan mengelola persenjataan dengan baik;
Sikap sebaliknya adalah:
a) 自暴自弃 (zì bào zì qì) rela membuang diri; pola hidup terbelakang dan tidak ada kemauan untuk maju; ketertinggalan dianggap suratan hidup; apatis
b) 自轻自贱 (zì qīng zì jiàn) tidak percaya diri; tidak punya harga diri; meremehkan diri sendiri; rendah diri
c) 心灰意懒 (xīn huī yì lǎn) terkulai lemas kehilangan semangat; putus asa; patah hati; murung; kehilangan kepercayaan diri; hilang harapan; kehilangan muka
Manusia, hewan, dan tumbuhan serta benda-benda alami mempunyai Watak Sejati-nya masing-masing. Salah satu Watak Sejati manusia yang terpenting adalah adanya benih Cinta Kasih 仁 (rén) sehingga mempunyai kemampuan untuk untuk jadi kebijaksanaan 智 (zhì). Dengan kebijaksanaan ini manusia mampu mengenal dan hidup menurut hukum alam 自然法則 (zì rán fǎ zé).
Ketika manusia berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya, melakukan segala usaha untuk memenuhi memuaskan kebutuhannya secara berlimpah, usaha manusia berdasarkan pertimbangan ekonomi semata: produktivitas dan efisiensi, lama-kelamaan berkembang menjadi industri dan perdagangan barang/jasa.
Hal terparah yang mengancam kehidupan umat manusia adalah industrialisasi dan komersialisasi, segala aspek kehidupan manusia dijadikan bisnis. Termasuk budaya dan agama juga mempunyai aspek industri dan komersial.
Jika demikian, maka manusia hidup tidak lagi menurut hukum alam, tetapi manusia sudah berusaha menguasai alam. (bwt)
KOMENTAR