Ws. Rudi Gunawijaya adalah seorang pejuang yang tangguh dalam memperjuangkan keyakinan dan cita-citanya.
oleh: Uung Sendana Linggaraja |

Saya pernah beberapa kali bertemu dengan orang-orang seperti itu. Tak banyak orang seperti itu di zaman modern ini. Bagi mereka kematian bukanlah hal yang perlu ditakutkan, justru dinantikan dengan penuh kebahagiaan. Kenapa mesti ditakutkan bila kematian jasad berarti memenuhi kerinduan terpendam untuk kembali bersama dengan pemberi kehidupan? Mereka begitu lapang dan matanya berbinar saat tahu kapan mereka pulang ke rumahnya yang abadi. Mereka menerima Firman dengan taat dalam kelurusan. Toh mereka telah hidup dalam jalan lurus yang tak banyak lagi diikuti di zaman ini.
Tak heran ayat suci yang sama memberi pesan pada kita yang ditinggalkan agar menerima berpulangnya seseorang yang kita kasihi dengan taat dalam kelurusan pula. Kita seyogianya menerima dengan lapang dada perpisahan jasad kita dengan orang yang kita kasihi, bukan dengan hati bengkok atau pikiran macam-macam.
Lurus bahwa kepulangan orang yang kita kasihi bukanlah menuju tempat asing menyeramkan tapi memenuhi kerinduan jiwa untuk bertemu dengan pemberi kehidupan.
Lurus bahwa kendati jasadnya akan bersatu kembali dengan bumi, spirit-nya akan terus bersama kita dalam kehidupan yang belum kita jalani hingga akhirnya kelak pada saatnya kita pun akan pulang.
Kita dapat mengiringi perjalanan arwah orang yang kita kasihi dengan sembahyang dan doa yang kita panjatkan sambil tak abai untuk terus mengenang dan meneruskan cita-cita mulianya.
Ws. Rudi Gunawijaya adalah seorang pejuang yang tangguh dalam memperjuangkan keyakinan dan cita-citanya, kendati perjalanan yang dia jalani tidaklah mulus rata, tapi berkelok-kelok, penuh batu berserakan, kerikil, dan debu yang acapkali memudarkan jarak pandang dari tempat dia berada dengan tempat yang dia tuju.
Ws. Rudi Gunawijaya adalah seorang pejuang yang tangguh dalam memperjuangkan keyakinan dan cita-citanya, kendati perjalanan yang dia jalani tidaklah mulus rata, tapi berkelok-kelok, penuh batu berserakan, kerikil, dan debu yang acapkali memudarkan jarak pandang dari tempat dia berada dengan tempat yang dia tuju.
Sebagai manusia wajar bila dia kadang mengeluh merasa kurang ditemani dan merasa haus akan air pengakuan. Toh telah cukup banyak dan panjang perjalanan yang dia tempuh, telah banyak kerikil, debu hingga kotoran yang menerpa mata, wajah dan tubuh hingga jiwanya yang menyisakan rasa nyeri dan rasa lelah. Toh dia tak menyerah dan berhenti kendati rasa nyeri dan rasa lelah acap menyergap.
Semangat Ws. Rudi Gunawijaya untuk menggapai citanya memajukan agama yang dia yakini tak pernah kunjung padam, walau mungkin dia mengambil jalan berbeda.
Saat sekarang ini dan di hari-hari mendatang, kita yang berjalan dalam jalan yang sama akan menyadari betapa yang dia perjuangkan selama ini telah menorehkan tinta emas. Mungkin tinta emas itu tak nyata terlihat saat kita berada di dalam rumah kita, tapi begitu nyata, indah berkilau saat kita menyapa tetangga kita karena merekalah yang melihat begitu indah tinta emas yang dia torehkan di beranda rumah dan di sepanjang jalan berdebu yang dia lalui selama ini.
Terima kasih Ws. Rudi atas semua pengabdian yang telah Wenshi lakukan. Dalam hati kecil orang-orang pasti mengakui apa yang telah Wenshi lakukan, walau mungkin tak terucap dalam suara. Minimal dalam hati saya yang selalu rindu akan candamu.
Semangat Ws. Rudi Gunawijaya untuk menggapai citanya memajukan agama yang dia yakini tak pernah kunjung padam, walau mungkin dia mengambil jalan berbeda.
Saat sekarang ini dan di hari-hari mendatang, kita yang berjalan dalam jalan yang sama akan menyadari betapa yang dia perjuangkan selama ini telah menorehkan tinta emas. Mungkin tinta emas itu tak nyata terlihat saat kita berada di dalam rumah kita, tapi begitu nyata, indah berkilau saat kita menyapa tetangga kita karena merekalah yang melihat begitu indah tinta emas yang dia torehkan di beranda rumah dan di sepanjang jalan berdebu yang dia lalui selama ini.
Terima kasih Ws. Rudi atas semua pengabdian yang telah Wenshi lakukan. Dalam hati kecil orang-orang pasti mengakui apa yang telah Wenshi lakukan, walau mungkin tak terucap dalam suara. Minimal dalam hati saya yang selalu rindu akan candamu.
Ws Rudi Gunawijaya: Wddt. Nih komandan mau Liyuan kagak lapor sama Penguasa Banten... 😁Ws Rudi Gunawijaya: Selamat yah pak Uung, biar langgeng dan akur terus sampe kakek nenek.US: Xyyd. Halo Gub, maaf baru jawab, khawatir penguasa banten mengerahkan pasukan kalau dilapori mau married. 🤭😁US: Kamsiah doanya. 😁
Ws Rudi Gunawijaya: Bulan madunya kemana?US: Bulannya belum capgo. Madunya belum jadi. 🤭😂Ws Rudi Gunawijaya: Kacian deh luh. 😜
Karena lahir di tahun monyet, tanggal 19 September 1968, pantas saja Wenshi Rudi agak 'nakal', jahil dan penuh canda seperti Sun Go Kong.
Selamat jalan Wenshi.
Wenshi pasti bahagia di dalam kemuliaan kebajikan Tian dan bisa kongkouw-kongkouw dengan para pejuang lain yang telah mendahulu. Titip salam buat semua yang di sana.
Nai Tong Tian. (bwt)
KOMENTAR