|TERBARU     /fa-fire/_$type=slider$sn=hide$cate=0$show=home$va=0$d=0$cm=0

Penerus Ajaran Konghucu (1) Zhu Xi

Zhu Xi dan Wang Yang Ming telah menjadikan ajaran Konghucu hidup lebih kokoh, lebih meluas, dan lebih lama. Tulisan ini terbagi menjadi dua artikel.


diterjemahkan oleh: Chew Kong Giok   |   


GENTAROHANI.COM—Sesudah Nabi Kongzi, Rasul Mengzi, dan Xun Zi, maka kemudian tumbuh subur “Ratusan Sekolah” dan pada zaman yang berbeda-beda, ajaran Konghucu dikalahkan oleh aliran legalisme, Taoisme dan Buddhisme. Namun ini tidak berlangsung lama sampai seribu tahun kemudian, karena pada zaman dinasti Song, muncul kembali kebangkitan ajaran Konghucu dalam sebuah bentuk yang baru, yang kita kenal sekarang sebagai “Neo-Confucianisme”.

Pada Zaman Dinasti Song (960 M–1279 M) muncul Zhu Xi, dan pada masa dinasti Ming (1368 M–1644 M) muncul Wang Yang Ming. Kedua cendekiawan ini telah menjadikan ajaran Konghucu hidup lebih kokoh, lebih meluas, dan lebih lama.

Tulisan ini adalah bagian pertama dari dua tulisan.


Kehidupan Zhu Xi

Zhu Xi lahir pada tahun 1130 di provinsi Fujian. Beliau adalah anak yang cerdas dan suka bertanya segala hal apa yang dilihat di sekelilingnya. Ketika berusia 4 tahun, ayahnya mengajarkan huruf Tian (天) dan ayahnya menunjuk ke atas langit, Zhu Xi mengejutkan ayahnya dengan pertanyaaan, “Ada apa di atas Langit itu?”

Pada masa usia 8 tahun, Zhu Xi mulai membaca ajaran Konghucu. Ketika ia membaca Kitab Mengzi dikatakan bahwa setiap orang dapat menjadi orang Bijaksana, maka sejak itu ia memutuskan untuk menjadi seorang bijaksana. Pada usia 19 tahun ia telah lulus ujian Negara dan memperoleh gelar “Jin Shi” atau hadiah kesarjanaan dengan disambut kibaran bendera aneka warna.

Lebih dari 8 tahun lamanya ia mengabdi diri sebagai pejabat pemerintah dan selama masa jabatannya itu ia merasa prihatin terhadap kesejahteraan rakyat. Ia berusaha keras agar rakyat bisa membaca dan menulis dengan baik. Karena itu ia menyediakan sebuah perpustakaan dan mendirikan beberapa sekolah-sekolah. Maka tidaklah heran apabila andil Zhu Xi yang paling besar adalah di bidang pendidikan. 

Ia sangat percaya bahwa dengan pelajaran tambahan melalui kursus/private di rumah murid-murid sendiri akan menjadikan para murid memiliki sikap dan pendirian yang teguh. Walaupun ia sibuk dan banyak tugas pekerjaan pemerintahan ia bertekad untuk terus mengajar. Ia menulis dan mengumpulkan bahan-bahan materi pelajaran yang disesuaikan dengan tingkat-tingkat atau kelas-kelasnya, dan dirumuskan seperangkat garis-garis pedoman cara belajar yang benar. Garis-garis besar pedoman ini sampai sekarang masih dapat dibaca dalam uraiannya tentang kitab-kitab klasik.

Ajaran-ajarannya

Zhu Xi membuat sanjak dengan baik dalam kitab-kitab sastra klasik dan mempelajari ajaran-ajaran para pemikir-pemikir Konghucu sebelumnya. Ia melakukan sintesa-sintesa pandangan-pandangan mereka dan merumuskan ajaran-ajarannya sendiri, termasuk juga tentang Watak Sejati manusia. Seperti yang telah kita ketahui bahwa Mengzi berpendapat bahwa “Watak Sejati manusia itu pada mulanya hakekatnya Baik”, tetapi Zhu Xi berpendapat sebaliknya bahwa “Watak Sejati manusia itu pada mulanya adalah buruk”. Dan pemikir-pemikir lainnya ada juga yang berpendapat bahwa “Watak Sejati manusia pada mulanya adalah baik dan buruk”

Zhu Xi merasa yakin bahwa segala sesuatunya tersusun dari sesuatu yang disebut Qi 氣 atau daya muat hidup. Karena terdapat suatu perintah yang berulang-ulang yang sama atas segala sesuatu yang mana menerangkan sifat-sifat keteraturannya itu. Perintah-perintah ini disebut Li (理) atau hukum-hukum atau prinsip-prinsip.

Sehubungan dengan Zhu Xi ini, suatu sifat dasar seseorang merupakan “Li” atau prinsip-prinsip yang mana “ada” pada semua umat manusia dan yang membedakan manusia dengan binatang. Li ini selalu Baik. Bagaimanapun setiap orang mempunyai juga sifat-sifat phisik, sifat-sifat phisik kita diperoleh dari susunan Qi ini. Kita berbeda satu sama lain karena Qi kita berbeda, maka Qi dapat bersih dan dapat pula kotor.

Zhu Xi berkata bahwa seseorang dapat membersihkan sifat-sifat fisiknya dengan melalui usaha pribadi, yakni melalui pembersihan diri dan belajar. Pembinaan diri mengarahkan (tujuan) membersihkan Qi yang kotor, sehingga kebaikan dari pada Li tidak tertutup olehnya. 

Zhu Xi berkeyakinan bahwa Watak Sejati yang pada awalnya adalah buruk itu dapat dibersihkan dengan melalui belajar, maka ia sekuat tenaga mencurahkan usaha-usahanya di bidang pendidikan. Baginya, jenis pendidikan yang diterima seorang anak dirumah dan tahun-tahun pertama di sekolah adalah sangat penting sekali dalam usaha menimbulkan kebaikan dari Watak Sejatinya dan menempatkan diri pada sikap yang benar bagi penyempurnaan dirinya.

Ia menyusun suatu program instruksional dan anjuran bahwa seorang anak dapat mulai belajar Sekolah Dasar (小學) pada usia 8 tahun dan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi yang disebut Sekolah Menengah (中 學) pada usia 15 tahun.

Ia juga menguraikan garis-garis besar dari berbagai macam & jenis kurikulum yang harus diikuti. Pada Sekolah Menengah, anak-anak diperkenalkan pada nilai-nilai kerja keras melalui praktek pelaksanaan tugas-tugas yang sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari, seperti menyiram tanaman, menyapu lantai, mencuci pakaian, mencari kayu bakar, mengambil air, dan sebagainya. Zhu Xi juga mengatakan bahwa seorang anak harus diajarkan tentang hal-hal yang baik dengan pelajaran-pelajaran yang menekankan sikap-sikap yang benar, mencintai dan menghormati sesama.

Pada tingkat sekolah yang lebih tinggi siswa harus diajarkan mengembangkan pikiran-pikiran kritis beserta dengan pertimbangan-pertimbangannya dan alasan-alasannya. Pada suatu tingkat yang lebih tinggi lagi, adalah pelajaran-pelajaran tentang kemauan berpikir dan refleksi atas prinsip-prinsip dasar hukum-hukum dan dilaksanakan dalam bentuk perbuatan. Mereka harus mengimplementasikan ajaran tentang bagaimana menghormati diri sendiri sebaik seperti menghormati orang lain.

Di samping segala hal harus dipelajari oleh seorang siswa, Zhu Xi terutama menekankan cara belajar yang harus dilaksanakan. Pertama-tama seorang siswa ditempatkan pada keadaan mental yang benar, itu adalah keseriusan yang menyeluruh dalam sikapnya dan tidak mengalihkan dari apa yang ia sedang lakukan. Ia juga menekankan bahwa belajar harus mempunyai sistematis dan harus memulai dari yang sederhana sampai kepada yang kompleks. Bagi Zhu Xi, guru hanya sebagai seorang pembimbing dan seorang penasehat, murid sendiri yang harus berusaha belajar.

Pada umumnya Zhu Xi mengajarkan bahwa proses belajar meliputi belajar, menyelidiki, memilih-milih dan mempraktekkan. Ia menyebutnya ini proses “Ge Wu” (格物) atau meneliti hakikat tiap perkara. Ia percaya dengan meneliti hakikat tiap perkara, memberikan refleksi semangat Konghucu mengenai penelitian dan mewujudkan cita-cita Konghucu dengan belajar untuk menjadi manusia membutuhkan usaha keras dan komitmen yang berkesinambungan.

Sumbangan-sumbangan Zhu Xi

Zhu Xi mencurahkan seluruh hidupnya untuk mengajar, belajar, dan menulis. Dalam hal ini ia hampir seperti Kongzi yang dalam hidupnya merupakan kehidupan yang tak pernah berhenti belajar dan tak merasa letih mengajar.

Barangkali Zhu Xi paling banyak mencatat komentar-komentarnya pada sastra-sastra klasik Konghucu. Ia mengumpulkan, mengatur, menyusun, menerbitkan dan memberi komentar pada Kitab Lun Yu 論語, Kitab Mengzi 孟子, Zhong Yong 中庸, dan Da Xue 大學. 

Ia membuat buku-buku itu menjadi satu volume dan menyebutnya sebagai Sishu 四書 atau Empat Kitab. Edisinya tentang Empat Kitab ini sangat diterima baik dan menjadi naskah dasar dalam ujian Negara. Edisi ini sangat berguna sekali setelah beberapa abad ia meninggal dunia dan Sishu menyebar luas ke seluruh China—bahkan dunia—dan dibaca sampai sekarang.

Zhu Xi adalah pemikir penerus ajaran Konghucu yang paling penting pada masa Dinasti Song. Ia sebagai seorang guru, ia melakukan revolusi metode pendidikan dan sekaligus sebagai seorang cendikiawan, ia melakukan sintesis dari berbagai pandangan yang dinyatakan oleh penganut-penganut Konghucu terkenal pada masa sebelumnya. Pengaruhnya meluas ke Negara-negara Asia seperti Korea dan Jepang. (bwt)


(Diterjemahkan dari Rencana kurikulum Buku Pelajaran Etika Confucius untuk Sekolah-sekolah di Singapore)


KOMENTAR

BLOGGER
Nama

GERBANG,81,KIBAR KABAR,15,LAYAK NGERTI,50,LORONG,58,NOT,1,PILIHAN,117,SANGGURDI,7,SEPATU,8,TOPI,23,TSN,78,TSUN,4,USL,73,VIDEO,32,YUHO,1,ZATH,1,ZBWT,13,ZEF,23,ZEVA,1,ZKG,28,
ltr
item
Genta Rohani: Penerus Ajaran Konghucu (1) Zhu Xi
Penerus Ajaran Konghucu (1) Zhu Xi
Zhu Xi dan Wang Yang Ming telah menjadikan ajaran Konghucu hidup lebih kokoh, lebih meluas, dan lebih lama. Tulisan ini terbagi menjadi dua artikel.
https://cdn.pixabay.com/photo/2016/01/05/17/19/sand-1122958_1280.jpg
Genta Rohani
https://www.gentarohani.com/2021/06/penerus-ajaran-konghucu-1-zhu-xi.html
https://www.gentarohani.com/
https://www.gentarohani.com/
https://www.gentarohani.com/2021/06/penerus-ajaran-konghucu-1-zhu-xi.html
true
9139491462367974246
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts LIHAT SEMUA Baca lebih Balas Batal Hapus Oleh Beranda PAGES POSTS View All Rekomendasi untuk Anda LABEL ARSIP CARI ALL POSTS Not found any post match with your request Kembali ke Beranda Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Min Sen Sel Rab Kam Jum Sab Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des baru saja 1 menit lalu $$1$$ menit lalu 1 jam lalu $$1$$ jam lalu Kemarin $$1$$ hari lalu $$1$$ minggu lalu lebih dari 5 minggu lalu Followers Follow KONTEN PREMIUM Harap SHARE untuk membuka kunci Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy