Pesan kepada diri yang mulai berumur.
oleh: Ra'at |
GENTAROHANI.COM—Seandainya menjalani hidup itu diumpamakan sebagai sebuah perjalanan, maka di usia 40 tahun ke atas sudah tidak terlalu banyak jalan yang mendaki. Lebih banyak mendapati turunan.
Kurangi ngegas, perbanyak ngerem.
Kenapa begitu? Supaya gak cepat masuk ke jurang. Supaya gak gampang celaka, bahkan bisa mencelakai orang lain juga.
Sudah bukan masanya apa-apa diributkan, sedikit-sedikit marah. Perbanyak evaluasi diri, berkaca, pikir matang-matang, sebelum mengambil sikap atau memutuskan sesuatu.
Boleh menyampaikan apa pun, tapi caranya sudah bukan kayak remaja yang masih darah muda.
Sudah bukan masanya apa-apa diributkan, sedikit-sedikit marah. Perbanyak evaluasi diri, berkaca, pikir matang-matang, sebelum mengambil sikap atau memutuskan sesuatu.
Boleh menyampaikan apa pun, tapi caranya sudah bukan kayak remaja yang masih darah muda.
Kata Bang Rhoma, "Masa muda masa yang berapi-api. Yang maunya menang sendiri, walau salah tak peduli."
Jangan sampai terjadi, timbang dulu benar–salah dan baik–buruknya. Berapa besar manfaat atau kerugian yang ditimbulkan.
Kalau timbul keinginan untuk marah, berusahalah menahan diri.
Berat memang, karena itulah menahan amarah hadiahnya surga, bukan payung.
Bermimpi apa pun boleh banget di usia 40 tahun ke atas, tetapi sudah harus lebih rapi. Terorganisir. Pilih mimpi yang lebih realistis. Gak perlu ngotot karena sudah gak sekuat dulu.
Bermimpi apa pun boleh banget di usia 40 tahun ke atas, tetapi sudah harus lebih rapi. Terorganisir. Pilih mimpi yang lebih realistis. Gak perlu ngotot karena sudah gak sekuat dulu.
Satu lagi pesan, jangan kebanyakan rencana.
Masalah semakin banyak dan seringnya berkenaan dengan orang lain. Jadi, kalau mau melakukan sesuatu ingat dulu dampaknya ke keluarga, suami/istri, anak, mertua, ipar, besan, keluarga besar, dan lain-lain, kecuali kalau kamu sebatang kara.
Duhai diri, sekali lagi: banyakin ngerem, kurangi ngegas.
Masalah semakin banyak dan seringnya berkenaan dengan orang lain. Jadi, kalau mau melakukan sesuatu ingat dulu dampaknya ke keluarga, suami/istri, anak, mertua, ipar, besan, keluarga besar, dan lain-lain, kecuali kalau kamu sebatang kara.
Duhai diri, sekali lagi: banyakin ngerem, kurangi ngegas.
Jangan terburu-buru atau tergesa-gesa dalam mengambil sikap. Tenanglah dan jalani perlahan. Nikmati prosesnya.
Sungguh, akhir-akhir ini sedang gemar memarahi diri sendiri. Kalau ada yang mau ikutan, silakan.
Selamat pagi, selamat beraktivitas, tetap semangat. (bwt)
Sungguh, akhir-akhir ini sedang gemar memarahi diri sendiri. Kalau ada yang mau ikutan, silakan.
Selamat pagi, selamat beraktivitas, tetap semangat. (bwt)
KOMENTAR